Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengajak Teruna Kebun Menonton Wayang

15 September 2018   10:00 Diperbarui: 15 September 2018   10:55 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajak teruna kebun menonton wayang (dok pri)

Disediakan Sinopsis 

Menyadari tidak semua penonton akrab dengan budaya menonton wayang, sangat perlu disediakan sinopsis lakon yang digelar. Dalang Ki  Foe Jose Amadeus Krisna, bersedia membuatkan sinopsis gelaran yang ditata dalam  7 adegan ini dengan bahasa sederhana. Panitia menggandakan sinopsis dalam lembar kertas beberapa warna dan dibagikan jelang pentas.

Terlihat peserta tunduk sejenak menyimak sinopsis untuk dapat menikmati pentas. Meski pada akhir acara, panitia memunguti sisa lembaran sinopsis, minimal sudah membantu penonton. Ada rasa lega menyelusup saat beberapa peserta memasukkan lembar sinopsis ke dalam tas, semoga mengikat rasa cinta budaya.

Kemasan kolaborasi

kolaborasi pertunjukan dalam pentas wayang (dok pri)
kolaborasi pertunjukan dalam pentas wayang (dok pri)
Duduk apalagi dengan cara lesehan duduk bersila di lantai selama beberapa jam dan mendengarkan pentas pentas dalam bahasa daerah Jawa tentunya akan menjemukan bagi kawula muda. Kemasan kolaborasi dengan memberdayakan potensi seni para muda sungguh membantu merawat minat.

Teruna duduk lesehan (dok pri)
Teruna duduk lesehan (dok pri)
Tarian penyambutan selamat datang yang mengusung adat Jawa dengan ramah menyambut tetamu. Tari panen dengan adat Batak yang riang meningkatkan suka cita acara panen simbolis. Panen sesungguhnya dilakukan dihamparan ladang gandum. Acara talkshow yang melibatkan beberapa stakeholder, pemangku kepentingan juga diracik dalam kemasan utuh pentas wayang.

Kreativitas meramu kolaborasi tanpa menabrak pakem dasar sangat diperlukan agar pentas wayang dapat diminati dan dinikmati para teruna. Filosofi luhur yang disemat dalam lakon wayang dapat dipecah dalam interaksi budaya antar etnis. Selamat menonton wayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun