Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Parade Budaya dalam Secangkir Teh

11 Mei 2018   20:44 Diperbarui: 13 Mei 2018   14:01 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir Teh di Ndoro Donker, Karanganyar (dok pri)

Secangkir Teh Hangat

Salah satu aktivitas yang hampir selalu meningkatkan mood kembali adalah ngeteh hangat. Rasanya tegukan cairan hangat seduhan pucuk atau daun muda tanaman teh (Camellia sinensis) ini berkhasiat nyata. Sari teh yang mengandung zat aktif yaitu teobromin, teofilin dan teanin selain kafein, mampu menenangkan syaraf bad mood dan mengubahnya menjadi semangat baru.

Terpikat dengan iklan produk teh yang memfasilitasi saat berkomunikasi dengan ngeteh bersama. Kenangan melambung ke masa kecil kami, salah satu kemewahan cuaca dingin adalah saat kami berkumpul dan Ibu menyediakan sepoci teh hangat, kemudian kepada kami dibagikan masing-masing sepotong gula merah untuk digigit sebagai teman minum, srupuuuut manis hangat.

Kemudian masapun beranjak dengan menikmati teh nasgithel (panas legi tur kenthel alias panas manis kental terasa sedikit sepat teh) apalagi ditemani sepiring singkong rebus. 

Saat kami menikmati bacaan Lima Sekawan, kami bisa berbangga bahwa ngeteh senada dengan tea time keluarga di Inggris yang menikmati  teh di sore hari dilengkapi dengan aneka hidangan kue dan roti.

Parade Budaya dalam Secangkir Teh

Secangkir teh hangat menyalurkan kesegaran bagi tubuh kita. Sambil menikmati kesegaran secangkir teh, biarkan angan melayang ke hamparan kebun teh yang luas, celoteh riang para pemetik teh, semilir angin di pegunungan, mensyukuri tangan-tangan yang menyajikan kesegarannya.

Menikmati teh trubuk disajikan dalam poci maupun cangkir tanah liat plus gula batu di daerah Brebes dan Pekalongan  dengan mengingat kota Slawi sebagai produsen teh besar, pastilah nikmat. Senikmat keharuman teh hangat di rumah Ndoro Donker di perkebunan teh Kemuning, Karanganyar di lereng Gunung Lawu. Budaya lereng G. Lawu, aura warisan budaya Ndoro Donker membuat racikan seduhan teh yang khas.

Secangkir Teh di Ndoro Donker, Karanganyar (dok pri)
Secangkir Teh di Ndoro Donker, Karanganyar (dok pri)
Begitupun mengepulnya uap panas mengirim aura wangi teh di perkebunan Tambi di lereng Barat Gunung Sindoro Wonosobo bersama kerabat jadi penyemangat. Parade budaya Wonosobo yang diwakili oleh alam Gunung Sindoro dan Dataran Tinggi Dieng, menyuguhkan racikan teh Tambi. Ketatnya penjaminan mutu menghasilkan kualitas teh Tambi yang lolos ekspor ke beberapa Negara.

Secangkir Teh dari Tambi, Wonosobo (dok pri)
Secangkir Teh dari Tambi, Wonosobo (dok pri)
Atau menikmati peracikan teh talua bagian pesona kuliner Ranah Minang? Parade budaya menyuguhkan secangkir teh talua lezat bergizi. Perpaduan seduhan teh panas mematangkan kocokan telor. Kecekatan penyajinya mengundang decak kagum penikmatnya, nukilan budaya Ranah Minang dalam secangkir teh talua.  

Teh Talua, nukilan budaya Ranah Minang (dok pri)
Teh Talua, nukilan budaya Ranah Minang (dok pri)
Indonesia termasuk negara adi sebagai produsen maupun konsumen teh. Menjual teh baik kemasan jadi maupun langsung diminum sangatlah jamak, namun untuk urusan menjual 'suasana ataupun saat ngeteh' sebagai jualan wisata, kita belum segencar tetangga kita semisal Negara Sakura Jepang maupun Negara Tirai Bambu. Untuk menikmati 'semangkuk kecil' teh, pengunjung rela menunggu dan mengikuti upacaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun