Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Eksotisme Savana dan Ancaman Invasi Akasia di Taman Nasional Baluran

28 April 2018   22:22 Diperbarui: 29 April 2018   16:10 3135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akasia di hamparan savana Bekol TN Baluran

Taman Nasional (TN) Baluran berlokasi di Situbondo merupakan salah satu TN tertua di Indonesia. Salah satu daya pikatnya adalah ekosistem savana yang terhampar sehingga sering dijuluki sebagai little African in Java. Luas savana adalah 10 000 ha dari total luas TN Baluran yang 25 000 ha atau 40%.

Aneka cara menikmati keelokan savana, salah satunya bagaimana savana Bekol menjadi panggung natural eksotisme atraksi satwa. Keberadaan pepohonan yang secara acak tersebar di bentang alam savana menambah cantik pemandangan nan menggoda pengunjung untuk memotretnya. Ooh terdapat cerita menggelitik dari keberadaan pohon akasia di hamparan savana. Tergoda? Mari ikuti paparan berikut.

Waktu menunjukkan pukul 16 saat kami sampai di savana Bekol, sekitar 12 Km dari pintu masuk TN Baluran. Yang terihat awal adalah kawanan kijang (Mutiacus muntjak) bergerak super lincah di hamparan savana lalu menyelinap ke samak-semak. Disusul oleh rombongan rusa (Cervus timorensis) yang terlihat bak penari akrobatik. Terkesima oleh atraksi naturalnya di habitat alami mengalahkan kecepatan bidik kamera.

Savana Bekol TN Baluran berlatar G. Baluran (dok pri)
Savana Bekol TN Baluran berlatar G. Baluran (dok pri)
Nah yang paling mudah diamati adalah atraksi kawanan kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Duduk manis bergerombol di tepian sepanjang jalan ke Pantai Bama. Terlihat santai seolah ngobrol sambil berteduh di bawah pohon. Ada anak kera yang sedang usil bercanda dengan induknya, beberapa melakukan panjat loncat ke pohon peneduh.

Menurut driver sekaligus pemandu kami, banyak dari kera ini menunggu sepanjang jalan karena sering mendapat lemparan makanan dari pengunjung. Loh kan ada larangan?

berteduh dulu mak....gaya kera di savana Bekol (dok pri)
berteduh dulu mak....gaya kera di savana Bekol (dok pri)
Pengelola TN Baluran mengkhawatirkan makanan dari pengunjung kurang cocok bagi satwa, juga mengurangi kegesitan satwa mencari makanan di habitat alaminya, apalagi kalau tergerak menjadi suka menjahili pengunjung. Lingkaran masalah dimulai dari kekurangtaatan pengunjung meski atas nama kasihan (lucu amat, yang berbuntut dengan gangguan kepada pengunjung).

"Sstt...awas tenang jangan berisik, di sebelah kiri terlihat mahkota burung merak hijau (Pavo muticus)," demikian aba-aba pemandu. Melaju sekian meter mobil kembali berhenti, tengok di sebelah kanan, beruntung terlihat sepasang merak. Atraksi merak di semak-semak sekitar savana Bekol.

Eksotisme savana Bekol-kerbau liar berbaris pulang (dok pri)
Eksotisme savana Bekol-kerbau liar berbaris pulang (dok pri)
Saatnya menikmati atraksi iring-iringan kerbau liar (Bubalus bubalis) pulang, waktu menunjukkan pukul 17.15, saatnya rembang petang. Luar biasa menyimak peta pergerakan kawanan kerbau liar ini. Rumah mereka di hutan di belakang menara pandang Bekol, setiap pagi mereka akan merumput ke arah bukit nun di sana.

Melihat kerbau liar beriring-iringan pulang, ada yang terlihat bercanda adu tanduk, kerbau liar ini taat pada tatanan waktu, mengenal kata senja kala. Saat senja harus pulang agar tidak dimangsa oleh Batara Kala.

Senja di savana Bekol berlatar G. Raung (dok pri)
Senja di savana Bekol berlatar G. Raung (dok pri)
Selain menikmati atraksi satwa di habitatnya, para pemuja senja dapat menikmati suasana senja di padang rumput. Mau mengagumi pancaran jingga saat surya tenggelam di balik G. Baluran ikon sekaligus asal nama TN Baluran. Atau mengagumi areal lembayung dari latar gunung yang menjulang di kejauhan, sama indahnya.

Invasi akasia dan keseimbangan ekosistem savana

Savana Bekol berlatar G. Baluran (dok pri)
Savana Bekol berlatar G. Baluran (dok pri)
Terkesima dengan tebaran pohon di hamparan savana Bekol, pemandu menyebut kata Akasia. Akasia? Saya minta waktu balik mendekati tumbuhan dengan lebih saksama. Aha, lah benak saya hanya sekilas tahu Acacia longifolia, sedangkan di TN Baluran tumbuh berbagai jenis akasia, di antaranya dengan sebutan lokal Pilang (Acacia leucophloea Wild), maupun A. Nilotica si pohon berduri. Pemandu menyebutkan penanaman akasia ini semula untuk sekat bakar (firebreak) namun kini menjadi dilema.

Saatnya mencari tahu "ada apa dengan akasia di savana Bekol Baluran". Alamak ke mana saja saya selama ini. Begitu banyak paparan tentang kecemasan akan invasi akasia dan pengaruhnya terhadap kelestarian ekosistem savana Bekol TN Baluran. Sebagai pewakil akan disajikan kajian disertasi Bapak Suhadi biolog UNS pada sidang terbuka di UB Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun