Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asam Jawa, Flora Identitas Kota Semarang sebagai Elemen Green Hospital RS Dr. Kariadi

6 November 2017   19:22 Diperbarui: 6 November 2017   19:41 2489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RS Dr. Kariadi Semarang yang menghijau (dok pri)

Green Hospital RS Dr. Kariadi

Rumah sakit sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat senantiasa mengalami perubahan paradigma. Tak cukup dengan lengkapnya peralatan, terintegrasinya pelayanan medis termasuk layanan on-linetuntutan kekinian hingga isue lingkungan menjadi perhatian penting. Pengguna dan pelanggan rumah sakit sangat pintar mempertimbangkan elemen layanan rumah sakit yang menjadi bahan pemilihan keputusan tempat berobat. Salah satu yang mengemuka adalah green hospital.

Secara wadag, kompleks rumah sakit ibarat tatanan wilayah kecil. Ada bangunan pelayanan, ada bangunan hunian, layanan fasilitas umum semisal parkir maupun kafetaria. Sebagai kawasan juga mengikuti kaidah kawasan terhalang/bebas hujan maupun kawasan yang seyogyanya menjadi bagian resapan dari air hujan. Sehingga mulai ditata maksimum sekian persen luas lahan boleh berupa tutupan bangunan.

Pun dalam konsep penyembuhan secara holistik, selain upaya medis, suasana hati dan interaksi pasien dengan lingkungan alam menjadi komponen proses. Sirkulasi udara, keindahan taman menjadi bagian penting dalam manajemen rumah sakit. Bahkan beberapa rumah sakit menerapkan kegiatan garden healing dikawasan taman terbuka.

Salah satu rumah sakit yang sedang menggalakkan implementasi green hospital adalah Rumah Sakit Umum Pusat Rumah Sakit Dr. Kariadi (RSUP RSDK) Semarang. Rumah sakit dengan kombinasi bangunan bersejarah sejak zaman penjajahan Belanda hingga bangunan modern dengan kontur persis di kaki tanjakan daerah Candi Semarang atas ini memiliki lansekap yang apik. Kesan hijau dengan kerimbunan tumbuhan berukuran besar berumur cukup tua dikombinasikan dengan tanaman baru mengindikasikan implementasi green hospital di RS ini. Sungguh ini bukan suara eh tulisan dari penilai green hospital, sekedar penyuka suasana hijau termasuk di kawasan RS saja.

Asam Jawa Flora Identitas Kota Semarang di RS Dr. Kariadi

Perhatian saya tersedot pada elemen tanaman asam jawa di seputar lansekap taman di RS Kariadi. Asam Jawa (Tamarindus indica) satu-satunya anggota marga Tamarindus dari suku Fabaceae (Leguminosae). Tanaman yang tak asing di kawasan Asia Tenggara, disebut kalamagi (Tagalog, Filipina), makham (Thailand) maupun trai me (Vietnam). Buah tua yang telah masak dan dikeringkan biasa kami sebut asam kawak untuk bumbu maupun minuman penyegar dengan aneka manfaat.

Tumbuhan Asam Jawa (Tamarindus indica) ini menjadi flora identitas Kota Semarang. Setiap daerah tingkat dua memiliki flora dan fauna identitasnya sendiri-sendiri. Hal ini diturunkan dari Keputusan Presiden Indonesia No 4/1993 tentang Bunga Nasional, dengan ditetapkannya Bunga Melati sebagai Puspa Bangsa, Bunga anggrek bulan sebagai Puspa Pesona dan bunga padma raksasa sebagai Puspa Langka. Pada tataran daerah tingkat satu, Surat Keputusan Menteri dalam Negeri No 48 tahun 1989 mengatur Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah. Semisal untuk provinsi Jawa Tengah sebagai flora identitas adalah Tumbuhan kantil (Michelia alba).

Nah kembali kepada tumbuhan asam Jawa sebagai flora identitas Kota Semarang, sungguh menarik untuk dipelajari dan dilestarikan. Konon asal nama kota Semarang juga berasal dari asem yang arang-arang. Tumbuhan asam Jawa dengan populasi yang agak jarang ditanam dalam jarak tanam yang jarang. Asem kang arang...lalu menjadi Semarang yang kawentar hingga kini.

Jajaran Asam Jawa Flora Identitas Kota Semarang di RS Dr. Kariadi (dok pri)
Jajaran Asam Jawa Flora Identitas Kota Semarang di RS Dr. Kariadi (dok pri)
Penetapan tumbuhan asam Jawa (Tamarindus indica) sebagai flora identitas Kota Semarang, tanpa tindak lanjut nyata oleh seluruh komponen pemerintahan dan warga Kota Semarang tentunya hanya menghasilkan konsep tanpa wujud. Peran serta setiap komponen sungguh bermakna. Seandainya setiap instansi menanam 1 atau 2 tumbuhan ini sekaligus memberikan papan nama kecil, Asam Jawa (Tamarindus indica) Flora Identitas Kota Semarang pastinya menjadi sarana sosialisasi dan pembentukan sikap memiliki dan kemudian rasa bangga atas flora identitas ini, apalagi ini menyangkut dengan hikayat asal-usul nama kota Semarang. Bagian dari nguri-uri budaya lokal.

Asam Jawa Flora Identitas Kota Semarang di depan Pav Garuda RSDK (dok pri)
Asam Jawa Flora Identitas Kota Semarang di depan Pav Garuda RSDK (dok pri)
Berdasarkan alur pemahaman di atas, saya sangat mengapresiasi dan merasa bersyukur atas upaya pihak manajemen RS Dr Kariadi menempatkan tumbuhan Asam Jawa sebagai elemen taman untuk mewujudkan green hospital. Integrasi kearifan lokal asal-usul Kota Semarang dalam rangka peningkatan layanan kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun