Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Seni Berkebun dan Bercocok Tanam di Pagar

14 Oktober 2017   11:54 Diperbarui: 15 Oktober 2017   08:13 7365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertanam Coleus di Pagar (Farmhouse Lembang, dok pri)

Ini bukan peri bahasa pagar makan tanaman namun bertanam di pagar. Hari gini masih bisa masak sayuran petik langsung dari pagar? itu kan zaman mbah buyut kita. Lah mengapa tidak? Mari kita simak bersama kiatnya, seni berkebun seri bertanam  di pagar.

Pagar beberapa masa lalu

Sekian dekade yang lalu, pagar pembatas antar rumah banyak yang berupa deretan tanaman alias pagar hidup. Hendak masak bothok lamtoro alias mlandhing, atau oblok-oblok daun singkong ataupun lalapan/trancam beluntas? Tidak sulit tinggal memetik maupun menjolok dari pagar pekarangan. Begitupun saat anak-anak demam dan membutuhkan kompres daun dhadhap serep, bisa minta ke pagar pekarangan tetangga.

Pagar pekarangan juga dapat berupa tanaman hias atau berbunga. Pagar tetangga kanan adalah tanaman kembang sepatu ataupun wora-wari bang yang ceria. Pagar tetangga kiri adalah deretan tanaman kembang kemuning yang selalu menguarkan wangi menenangkan. Pagar yang bukan hanya membatasi pekarangan namun sekaligus menambah keindahan.

Tiada lahan pagar pun jadi

Kondisi kini, banyak rumah tinggal dengan pekarangan sempit bahkan nyaris tanpa pekarangan. Untuk menyalurkan hobi berkebun tetap dapat dilakukan tentunya dengan sedikit modifikasi. Aneka gerakan rumah pangan lestari (RPL) yang menyentuh pada organisasi kemasyarakatan paling dasar semisal kelompok dasa wisma maupun PKK juga berkiprah pada pendayagunaan lahan terbatas bahkan pagar untuk bertanam.

Foto berikut adalah karya taruna kebun, bertanam di pagar. Bagian bawah adalah pralon yang ditanami sawi sendok, sedangkan diatasnya adalah deretan gelas bekas wadah air mineral yang ditanami selada roman. Masing-masing mempergunakan media arang sekam.

Bertanam sayuran di pagar (dok pri)
Bertanam sayuran di pagar (dok pri)
Berikutnya masih tetap menumpang di pagar, deretan pot warna-warni berasal dari botol dan gelas bekar air mineral untuk bertanam sayuran mulai dari selada, sawi sendok, seledri. Kesemuanya mempergunakan sistem hidroponik sederhana. Etalase ini disiapkan oleh para teruna kebun menyambut para kanak-kanak yang kepengin belajar dan bermain dikebun dalam kemasan acara Hi kids berkebun yook.

Tiada kebun pagarpun jadi (dok pri)
Tiada kebun pagarpun jadi (dok pri)
Tidak hanya sayuran yang bisa ditanam dengan cara menumpang di pagar. Brikut adalah kembang Torenia yang dibudidayakan dengan model hidroponik sederhana kemudian digantungkan di pagar kawat pekarangan. Mempercantik pekarangan, menyediakan oksigen yang menyegarkan sekaligus membantu relaksasi pelaku hobi berkebun. 

Sajian ini disiapkan oleh sahabat kebun dalam rangka mini ekspo urban farming bagi masyarakat sekitar kebun percobaan. Dapat juga dibuat campuran antara tanaman sayuran dan tanaman hias, semisal deretan kembang petunia, selada dan salvia yang tampil menggota dengan menggantung di pagar, semuanya menggunakan media padat arang sekam.

Bertaman Torenia di pagar (dok pri)
Bertaman Torenia di pagar (dok pri)
'Kebun bunga dan sayuran' di pagar (dok pri)
'Kebun bunga dan sayuran' di pagar (dok pri)
Kiat bertanam di pagar
  • Menyesuaikan antara beban tanaman dengan kekuatan pagar. Seni berkebun dengan bertanam menumpang di pagar, jadi seni berkebunnya yang menyesuaikan agar tidak membebani pagar.
  • Pemilihan wadah dan media yang ringan. Selain tampilan lucu unik wadah bertanam, mari menggunakan wadah dengan pemanfaatan barang bekas. Umumnya penanaman menumpang di pagar tidak mempergunakan media tanah, karena media tanah cukup berat kecuali media tanam tanah Andosol (tanah ringan di lereng gunung api dicampur pupuk kandang). Penggunaan arang sekam sangat diminati karena sangat ringan hanya perlu lebih sering disiram karena meda tidak mampu menyimpan air.
  • Bila menggunakan sistem hidroponik silakan dimodifikasi. Penggunaan media air lumayan berat, masih ingat kan ya kalau BJ air 1 g/cc artinya 1 liter air bobotnya 1 kg. Modifikasi sederhana, bagian perakaran dengan menggunakan arang sekam yang ringan, kemudian dibawahnya diberikan media air yang merambat ke atas melalui gaya kapiler dengan bantuan semacam sumbu kompor.

Yook Berkebun seri  Bertanam di Pagar.

Salatiga, 14 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun