Dipikir tidak berarti mesti dikhawatirkan tapi dianalisis dan dirancang. Banyak orang terlalu memikirkan (baca : mengkhawatirkan) masa depan seolah masih panjang dan kehilangan kebahagiaan masa sekarang..
sedang amal tak ada yang menjamin kita masuk surga.
Mungkin rezeki bisa dibantu dengan warisan orang tua, kecerdasan otak dan emosi, relasi, teman , handai taulan dan dermawan. Tapi amal? tanggung jawab diri kita sendiri teman sejati yang lebih setia daripada teman hidup.
Namun perhatian kita sering teralihkan.
Kelak yang dikenang orang setelah kita tiada bukan apa yang kita miliki dan kumpulkan tapi apa yang kita amalkan. Ya, lagipula sudah terjamin kan kalau kita beramal gantinya minimal 10 kali bahkan bisa 700 kali? Lalu apa yang perlu dikhawatirkan?
Mungkin inilah alasan , sebagai muslim kita mesti sering-sering baca Quran dan terjemahan. Karena banyak yang terlewatkan, hanya berdasarkan asumsi psikologis kesesatan pikiran dari bisikan setan.
Control  your ego, Control your self, control your life.
(Kenangan)
28 Juni 2018