Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kiat-Kiat Berolahraga agar Terhindar dari Cedera

18 Juni 2021   13:25 Diperbarui: 18 Juni 2021   13:56 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga badminton bersama teman kuliah Magister Ilmu Komunikasi UGM (dok.pribadi)

Berolahraga merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Bahkan disarankan untuk menyempatkan waktu berolahraga setiap berapa kali dalam seminggu. Namun ternyata berolahraga tidak selalu memberikan dampak baik bahkan dapat menimbulkan cidera termasuk kematian.

Tidak hanya sebatas penyuka olahraga, bahkan atlet meregang nyawa saat olahraga akibat serangan jantung. Sebut saja Christian Eriksen yang kolaps di lapangan dan Markis Kido yang sempat jatuh dilapangan sebelum meninggal dunia. Insiden serupa juga pernah dialami oleh public figure Aji Massaid an Asraf Sinclair.
Pertanyaan kita adalah bagaimana hal seperti ini bisa terjadi dan bagaimana cara menyikapinya agar mencegah tidak terjadi hal yang serupa?

Perlu kita tahu mengapa dapat terjadinya serangan jantung adalah tentang anatomi jantung. Didalam  otot jantung terdapat pembuluh darah yang selembut rambut. Ketika pembuluh darah ini tersumbat oleh plak kolesterol dan asam urat dari makanan yang konsumsi hal ini dapat membentuk sumbatan dalam pembuluh darah jantung. Ketika sumbatan ini menghalangi aliran darah maka berakibat pembuluh darah pecah. Bila pada bagian tubuh lain kita sebut stroke, sedangkan apada jantung lazim disebut serangan jantung.

Pada dasarnya berolahraga tidak pernah lepas dari resiko entah terkilir, keseleo,tersiku, tertendang, patah tulang, tenggelam, termasuk serangan jantung.   Berikut ini saya jabarkan beberapa tips untuk meminimalisir cidera termasuk serangan jantung agar tidak sampai berakibat pada kematian.

 Mengenali batas kekuatan  tubuh

Kesalahan yang tidak disadari oleh orang yang berolahraga hingga menimbulkan cidera adalah karena tidak cukup mengenal batas kekuatan tubuhnya sendiri. Hal yang perlu dipahami dalam berolahraga adalah bahwa setiap manusia itu unik termasuk staminanya. Stamina ini dipengaruhi oleh banyak hal antara lain genetik, pola makan, pola istirahat, intesitas latihan, usia, dan mindset.

Namun seringnya orang-orang yang mengalami cidera terutama serangan jantung saat olahraga adalah akibat tidak mampu mengukur batas kekuatannya. Terutama pada olahraga kardio yang bersifat kompetitif seperti badminton, sepak bola, lari dan sebagainya, ambisi untuk menang sering kali membutakan kemampuan seseorang mengukur limitnya.

Padahal mengukur limit kekuatan tubuh bisa kita kenali seperti nafas ngos-ngosan, jantung berdegup kencang atau terasa  berat, haus, pandangan berkunang dan sebagainya. Pada saat seorang atlet mengalami gejala seperti ini, tak ada salahnya untuk angkat tangan dan meminta istirahat dipinggir lapangan. Agar hal yang tidak diinginkan tidak sampai terjadi.

 Pemanasan

Semua olahraga perlu pemanasan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari cidera terutama pada otot gerak dan sendi gerak. Pemanasan juga berfungsi untuk menghindarkan otot pegal olahraga dilakukan. Tak hanya otot gerak, pemanasan pada otot jantung juga dapat dilakukan dengan misalnya lari kecil keliling lapangan atau menggunakan tali skipping sebelum turun ke lapangan untuk bertanding.

Perhatikan frekuensi dan durasi

Frekuensi dan durasi yang saya maksud adalah banyak sedikit dan sering-jarangnya intensitas latihan. Seperti pepatah "practice make perfect"yang berarti berlatih membuat sempurna, beigtupun berolahraga. Meskipun seorang legenda, namun jika sudah tidak serutin dan serajin latihan seperti dulu tentu power tenaganya tidak akan sama dengan dirinya yang sekarang selain karena faktor usia.

Imbangi dengan gaya hidup sehat

 Berolahraga nyatanya tidak cukup disebut dengan gaya hidup sehat bila tidak diimbangi dengan gaya yang lain seperti makanan sehat, istirahat cukup, dan lingkungan yang baik untuk kecerdasan dan kesehatan mental termasuk ilmu gizi dan kesehatan.

Hal inilah mengapa ketika sekolah, pelajaran olahraga tidak terpisah dengan penjaskes. Penjaskes yang merupakan singkatan dari Pendidikan Jasmani dan Kesehatan tidak hanya teori bagaimana praktek berolahraga. Teori kesehatan dalam berolahraga penting karena dapat membantu sebagai pencegah sekaligus pertolongan pertama pada cidera.

 Berdoa

Sebagai manusia yang beragama dan percaya Tuhan, berdoa merupakan hal yang tak terpisahkan. Berdoa sebelum olahraga bertujuan agar kita berada terus dalam lindungan Tuhan hingga selesai. Seberapa besar usaha kita untuk menghindari sial atau meraih keberuntungan, tak ada artinya bila Tuhan berkehendak lain. Tidak terkecuali dijemput maut saat olahraga walau masih muda sekalipun jika memang takdirnya dan Tuhan sudah berkehendak, manusia bisa apa?

Demikian kiat berolahraga agar terhindar dari cidera. Mari sadar berolahraga disertai dengan kesadaran konsekuensi dan tata cara yang aman ya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun