Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sisi Positif dan Negatif dari Hobi Koleksi Barang

5 Mei 2021   19:30 Diperbarui: 5 Mei 2021   19:39 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Judul (sumber :dok.pribadi dengan desain melalui canva)

Barang hasil dari koleksi nyatanya bisa menjadi investasi jangka menengah atau panjang . Misalkan koleksi uang atau perangko dari tahun ke tahun, ketika dijual lagi suatu hari harganya bisa melonjak sampai 10 kali lipat lebih. Demikian pula untuk kleksi barang yang lain seperti emas, tanah, saham, mainan, jam tangan, tas mahal dan sebagainya itu dapat memiliki nilai tambah ketika edisinya terbatas namun banyak yang menginginkannya.

Sisi Negatif Koleksi Barang

Selain memiliki sisi positif , koleksi barang juga ada sisi negatifnya, lho. . Sisi negative dari koleksi barang tersebut antara lain :

Dapat menimbulkan perilaku obsesif

Seperti halnya mencintai seseorang, mencintai barang yang berlebihan dapat mengakibatkan perilaku obsesif. Perilaku obsesif dapat berupa tindakan yang tidak mengindahkan larangan, norma, bahkan bahaya yang bisa saja mengintai hidupnya.

Misalkan kolektor barang antic atau langka, mungkin sakin obsesifnya dia tak hanya membeli barang dari pekerjan saat barang itu digali namun menghalalkan cara seperti menyuruh pencuri bayaran untuk mengambilnya dari museum atau situs yang dilindungi seperti beberapa kepala patung di Borobudur, sebagian tidak dipasang karena disimpan, dicuri, atau sengaja disimpan agar terhindar dari pencuri situs purbakala sebagai barang koleksi koletor barang langka.

Cenderung menjadi pemboros bila tak hati-hati

Manusia memiliki kecenderungan ingin memenuhi apanyang diinginkan tidak terkecuali pada barang koleksi. Namun jika tidak disesuaikan dengan kebutuhan primer dan sekunder, seseorang bisa terjebak pada barang tersier ini yaitu koleksi barang kesayangan. Jebakan tersebut misalnya dengan menggunakan uang belanja yang seharusnya untuk kebutuhan pokok malah dialihfungsikan untuk membeli barang koleksi terlebih seri yang limited edition atau edisi terbatas. Untuk itulah kolektor perlu sepintar-pintarnya dan berhati-hati dalam mengelola keuangan yang bersangkutan dengan barang koleksi kesayangan. Jangan sampai kecintaan pada koleksi malah jadi tidak bisa makan sekeluarga.

Menimbulkan biaya tambahan perawatan

Salah satu kekurangan  yaitu menimbulkan biaya perawatan tambahan ini tidak berlaku untuk semua barang koleksi.  Misal koleksi batu akik mungkin perawatannya tidak se-intens koleksi motor atau mobil mewah. Karena otomotif memiliki treatment yang berbeda seperti harus rajin servis, ganti oli, dicuci tak terkecuali pajak regresifnya. Nah, para kolektor harus memikirkan ini sebelum memutusdkan untuk mengoleksi barang-barang dengan spesifikasi tertentu. Sehingga ketika sudah dikoleksi sudah siap dengan konsekuensi yang diterima. Karena sayang barangk koleksi bagus terpaksa rusak hanya karena salah cara merawatnya.

Berpotensi menimbulkan perasaan sombong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun