Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Meninggalnya Jaksa Kasus Novel Disebut Karma, Seperti Apa Gambaran Karma?

18 Agustus 2020   11:04 Diperbarui: 18 Agustus 2020   11:04 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kemarin terdengar berita bahwa JPU yang menangani kasus Penganiayaan Novel Baswedan tutup usia yang berdasarkan kabar berita karena terpapar covid-19 dan komplikasi penyakit gula.

Tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat saya pada Korps Adhyaksa dan duka keluarga, kerabat, sahabat, serta handai taulan yang menyayanginya, hanya menanggapi komentar warganet mungkinkah ada hubungannya dengan karma akibat dari kasus yang telah ditanganinya selama ini?

Dalam tulisan ini saya hanya ingin berrefleksi dan mengelaborasi pemikiran saya dengan fenomena yang terjadi di sekitar kita. Membuktikan teori karma yang mungkin sebagian orang menganggap sebagai omong kosong belaka. Seperti "Siapa yang menanam, dia akan menuai" atau "Menanam padi akan tumbuh padi dan rumput, tapi menanam rumput tidak mungkin tumbuh  padi." 

Bagaimana manusia seharusnya di dunia ini memperhatikan perilaku hidupnya karena perbuatan apa saja yang dia lakukan akan kembali kepadanya. Jika melakukan hal baik akan menuai hasil baik. JIka melakukan keburukan akan menerima nasib buruk.

Selain itu, jika kita melakukan kebaikan akan ada keburukan yang mengikuti, namun jika kita melakukan keburukan mustahil ada kebaikan yang mengikutinya.

Apa itu karma? Kata karma dipahami dalam agama Hindu dan berasal dari bahasa sansekerta yang berarti perbuatan dan hasil yang akan di dapat dari perbuatan tersebut dinamakan karmaphala, sementara akibat yang ditimbulkan dari perbuatan disebut karma vipaka.

Dalam agama Islam Karma tidak dijelaskan secara eksplisit, namun secara implisit seperti dalam Al-Quran surat Al-Zalzalah 7- 8 "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula"

Perbuatan yang Langsung Dibalas di Dunia

Idealnya segala perbuatan kita harus dipertanggungjawabkan di akhirat sebagaimana yang termaktub dalam Quran surat Al Anbiya' ayat 47 yaitu:

"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan".

Namun  ternyata ada perbuatan-perbuatan yang tidak menunggu balasan akhirat dulu, melainkan langsung di dunia. Rasulullah bersabda, "Tidak ada dosa yang Allah segerakan hukuman bagi pelakunya di dunia serta menyimpan sebagiannya untuk di akhirat kecuali kezaliman dan memutus silaturahmi." (HR. Ahmad, Abu Daud & Tirmizi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun