Mohon tunggu...
Novraldy syahbana siahaan
Novraldy syahbana siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media

Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT 25 Unimal Memperkenalkan Kelebihan Briket Dibandingkan Bahan Bakar Minyak

1 Februari 2023   16:35 Diperbarui: 1 Februari 2023   16:38 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan briket, dok. pribadi

Lhokseumawe - Mahasiswa kuliah kerja nyata tematik (KKNT) kelompok 25 Universitas Malikussaleh melaksanakan pembuatan briket dari daun kering sebagai energy alternatif sekaligus pengenalan energy terbarukan untuk masyarakat Gampong Blang Naleung Mameh Kecamatan Muara Satu,hal tersebut dilakukan oleh kelompok 25 yang dibimbing dosen pembimbing lapangan (DPL) Rachmawati Rusydi, S.Pi., M.Sc, Kamis (3/11/2022).


Kuliah kerja nyata yang dilakukan  secara offline di domisili masing-masing mahasiswanya membuat kegiatan yang berlangsung cepat selama 4 bulan. Mulai dari mencari   potensi   apa   yang   ada   di  desa   sampai   dengan   pengolahan   dan   pemasaran produk hasil potensi yang ada di desa tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai   jual yang tinggi. seperti sekarang ini banyak warga yang mengalami penurunan perekonomian, salah satunya UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Maka dari  itu,   penulis  merancang   program  kerja   yang   bertema   kewirausahaan  guna mendorong kreatifitas warga agar dapat bangkit dan menghadapi kondisi pengangguran sekarang ini.


Menurut saya, kegiatan pelatihan ini melibatkan warga Gampong Blang Naleung Mameh.Pembuatan bricket arang ini tidak sulit, karena bahan baku daun kering dan berbagai macam yang lain nya yang tidak sulit untuk dicari bahkan banyak tersedia di gampong tersebut. Pelatihan ini juga merupakan salah satu program dari kegiatan KKN kelompok 25.
 "Pembuatan bricket dengan daun kering mudah dan sederhana dan juga memiliki banyak manfaat. Bricket arang memiliki nilai ekonomis yang tinggi apabila dikemas dengan menarik.


Namun, jika dibandingkan kelebihan briket dengan bahan bakar minyak, briket disebut juga dengan bahan alternatif yang lebih baik dari pada bahan bakar fosil, terutama minyak.Tidak seperti minyak bumi, briket dapat diperbaharui dalam waktu yang singkat. Minyak bumi terbentuk dari fosil makhluk hidup dalam waktu yang sangat panjang, yaitu sekitar beberapa tahun. Sedangkan, briket dapat dibuat dalam waktu singkat. Sekitar beberapa hari hingga beberapa minggu saja bergantung pada peralatan yang ada.
 Artinya, briket adalah energi terbarukan yang bisa terus diperbaharui keberadaannya. Sehingga, manusia tidak akan kehabisan briket, seperti kehabisan minyak bumi.


 Kelebihan briket dibanding bahan bakar minyak.
 Selanjutnya adalah briket dapat mengurangi sampah
 Artinya briket dapat dibuat dari berbagai macam sampah atau limbah , sehingga pembuatan dan  penggunaan briket dapat mengubah sampah menjadi sumber energi yang lebih berguna.


Mahasiswa KKN 25 tematik  ini pun kemudian membeberkan cara membuat arang briket daun. Caranya sebenarnya relatif mudah.

  • Bakar daun
    Langkah pertama adalah membakar daun kering. Namun, dalam membakar jangan sampai bablas sampai menjadi abu. Tak ada daun jenis khusus yang jadi favorit untuk pembuatan briket. Karena menurut ketua, semua jenis daun bisa dimanfaatkan.
  • Tumbuk sampai halus
    Setelah mengalami proses pembakaran, daun-daun tersebut selanjutnya masuk pada tahap penumbukkan sampai halus. Halusnya sampai mirip dengan tekstur pasir. Daun yang sudah ditumbuk halus sampai menyerupai pasir ini kemudian diayak sampai ditemukan tekstur daun yang halus dan kering.
     "Sebelum dicampur dengan lem kanji, setelah pembakaran ditumbuk dulu sampai halus seperti pasir. Setelah itu diayak. Baru ini nanti dicampur dengan lem. Tapi jangan sampai basah dengan takaran 1 banding 3,'' tambahnya.
  • Proses pencampuran lem harus tepat
    Anggota kelompok 25 mengatakan, hal yang perlu diperhatikan adalah proses pencampuran lem kanji dengan serbuk daun. Jika komposisinya terlalu banyak lem, maka proses pengeringan akan semakin lama. Sebaliknya, jika kekurangan lem maka saat dicetak serbuk daun tidak akan saling menempel alias ambyar. Setelah itu diaduk dan dimasukkan ke mesin cetak atau mesin pres. 
  • Keringkan
    Setelah adonan yang sudah dicetak siap, maka tinggal melakukan pengeringan. Tapi sebelum itu, agar mendapatkan komposisi yang tepat, Hariman menerangkan komposisinya yaitu 'Satunya itu lem dan tiganya ini bahannya itu tadi (serbuk daun). Terus diaduk dan dimasukkan ke mesin cetak atau mesin press,'' imbuhnya

 

Pada proses pencetakan atau press tidak membutuhkan waktu yang lama. Setelah terbentuk langsung bisa masuk pada proses pengeringan. Jika matahari terik, proses pengeringan hanya membutuhkan dua hari saja. Sebaliknya, jika matahari kurang mendukung maka butuh waktu lebih lama lagi untuk menjemur.


Untuk diketahui, arang briket merupakan arang yang bisa dibuat dengan bahan dasar daun kering yang sudah dibakar dan direkatkan dengan lem tepung. Adonan ini kemudian dipadatkan sampai berbentuk balok kecil yang menyerupai arang. Tekstur, warna, dan bentuknya sangat mirip dengan arang kayu.


Kelompok 25 KKN tematik terdiri dari 29 mahasiswa yang berasal dari berbagai  jurusan yang ada di unimal, adapun mahasiswa tersebut antara lain: Lusinah Dabutar, Miftha huljanna, Nabiila  fhajaristanty, Nazri Chairuna, Andri Marshanda, yulia nosari, Aida Tasya Azzahra Lubis,Santiara, Rahmatia Ulfa, Radiah, Amelia natasya saragih, Mhd. Akbar Nopriyan, Siti Nabila, Sigit Trinanda,Maulizar,Riza Afrila, Riski al hafis,M.Bahagia, Nurma Dinita,Rinaldi Pahri siregar, Musdalipah,M. Akbar Husein Srg, Rizki Putra Aulia, Muhammad Jihad Saputra,Era Fazira,Muhammad Jalaluddin Nasution,Mustaqim, Sasmita, Siti Budiarti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun