Pada suatu hari, kau menyulam daun bambu
Jadi senyum yang berhasil kusimpulkan
Di tanah yang jauh itu, antara jarak pernah menandai rindu
Angin menyapa rumah-rumah
Tapi kita mendahului berbagi cerita dari masa lampau
Kau bilang dewasa pantas memiliki rindu
Dan kini air matamu berubah riak
Mengalir ke sebuah muara kenangan
Saat cerita telah menemui usianya
Tapi pemiliknya tak lagi menetap di rumah yang sama
Simpul daun bambu terbelah jadi empat tanpa punya tempat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!