Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Aktor - Freelancher/enterprenership

Perempuan pecinta buku dan puisi. Senang menulis. Suka juga membahas tentang worklife, pendidikan, sejarah, finansial, dan kebijakan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daun Bambu

25 Oktober 2024   19:13 Diperbarui: 25 Oktober 2024   19:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada suatu hari, kau menyulam daun bambu

Jadi senyum yang berhasil kusimpulkan

Di tanah yang jauh itu, antara jarak pernah menandai rindu

Angin menyapa rumah-rumah

Tapi kita mendahului berbagi cerita dari masa lampau

Kau bilang dewasa pantas memiliki rindu

Dan kini air matamu berubah riak

Mengalir ke sebuah muara kenangan

Saat cerita telah menemui usianya

Tapi pemiliknya tak lagi menetap di rumah yang sama

Simpul daun bambu terbelah jadi empat tanpa punya tempat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun