Mohon tunggu...
Novita Ramadhaniaty
Novita Ramadhaniaty Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Simple but significant

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebahagiaan pada Menantu Perempuan yang Tinggal dengan Mertua menurut Konsep Islam

5 Juli 2022   19:10 Diperbarui: 5 Juli 2022   19:12 19602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernikahan merupakan suatu hal luhur dan sakral dalam Islam. Pernikahan ialah salahsatu bentuk ibadah kepada Allah dan merupakan sunah Rasulullah. 

Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam Al-Qur'an, anjuran untuk menikah terdapat dalam firman Allah QS. Ar-Rum ayat 21:

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Dalam sebuah pernikahan, tentunya tidak hanya berkaitan dengan dua insan laki-laki dan perempuan saja yang menjalin hubungan tersebut. Namun pernikahan juga melibatkan dua keluarga besar yang dimana sebagai menantu dari orangtua pasangan harus mampu memposisikan diri sehingga dapat diterima dengan baik. Karena sebagai menantu juga sangat berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga. 

Dalam Islam, menantu seharusnya mampu memperlakukan mertuanya layaknya orangtua sendiri. Mungkin di awal pernikahan akan merasa sulit untuk dapat memperlakukan mertua layaknya orangtua sendiri, namun seiringi berjalannya waktu kita akan memahami karakteristik dari mertua. Selain itu, kita juga harus bersikap baik dan lemah lembut. Hal tersebut dijelaskan dalam QS Al-Isra ayat 23 yaitu :

Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Sebagai seorang isteri, sudah seharusnya taat dan berbakti kepada perintah suami. Terkadang suami isteri yang baru saja menikah memilik untuk tinggal bersama di rumah mertua. Hal tersebut menjadi pilihan karena terdapat beberapa faktor dan yang sering terjadi ialah semakin mahalnya harga rumah dan orangtua yang berusia lanjut sehingga perlu pendampingan. 

Dalam Islam, hukum tinggal bersama mertua yakni boleh boleh saja dan tidak ada larangan terkait hal tersebut. Namun memang banyak catatan yang perlu diperhatikan ketika tinggal bersama mertua terlebih seorang perempuan yang tinggal bersama ibu mertuanya. Terdapat kasus konflik antara mertua dan menantu karena ketidakcocokan antara keduanya. Namun terdapat pula mertua yang merasa senang dengan kehadiran menantu dalam rumahnya.

Di dalam Islam, seorang istri diwajibkan untuk menaati perintah suami. Salahsatunya apabila suami meminta istri untuk tinggal bersama ibu mertuanya. Sebagai menantu perempuan, kita wajib menghormati dan merawat mertua sebaik mungkin layaknya merawat orangtua kandung. Konflik yang sering terjadi antara seorang menantu dan ibu mertua adalah perhatian dari suami yang merupakan anak ibu mertua. Keduanya menginginkan untuk selalu diperhatikan. Menantu perempuan memiliki hak untuk selalu diutamakan. Namun ibu mertua juga selalu merasa memiliki hak untuk selalu diperhatikan oleh anak laki-lakinya. 

Sebagaimana dalam hadis Rasulullah, "Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?" Rasulullah menjawab: "Suaminya" (apabila sudah menikah). Kemudian Aisyah Radhiyallahu 'anha bertanya lagi: "Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?" Rasulullah menjawab: "Ibunya."
Dari hadis tersebut, maka ibu merupakan tanggungjawab seorang anak laki-laki. Menjadi seorang istri harus mampu memahami posisi dan peran suaminya untuk selalu berbakti kepada orangtuanya, terutama ibunya. 

Salah satu bentuk ketaatan istri kepada suami yakni merawat dengan baik ibu mertuanya apabila dalam pengasuhannya yakni apabila seorang perempuan tinggal bersama ibu mertuanya. Apabila hal tersebut dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah, maka akan terbentuk hubungan yang harmonis dalam keluarga tersebut. Seorang istri yang menaati suaminya pun akan mendapat balasan yang luar biasa dari Allah SWT sebagaimana dalam hadis berikut :
 
Artinya : "Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, "Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka." (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471.
Kebahagiaan seorang istri yang tinggal bersama ibu mertuanya akan dirasakan apabila istri menaati perintah suami dan perintah Allah. Selain itu, kebahagiaan akan muncul apabila istri merasa bersyukur diberi kesempatan untuk berbakti kepada orangtua walaupun itu orangtua suami. Karena hikmah dari berbakti kepada orangtua salahsatunya ialah mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak semua orang berkesempatan untuk dapat berbakti kepada orangtua yang telah merawat kita atau merawat pasangan kita dari kecil hingga besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun