Mohon tunggu...
Novitania
Novitania Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer and Blogger

Content creator, and Blogger. Coffee and makeup enthusiast. an amateur photografer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Plastik Tak Sekadar Menjadi Pembungkus Belaka

29 Oktober 2019   00:32 Diperbarui: 29 Oktober 2019   00:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Ada 150 Juta Ton Sampah di Lautan

Pada 2016 lalu, World Economic Forum melansir fakta sampah plastik di laut. Saat ini, ada lebih dari 150 juta ton plastik di perairan bumi. Jumlah itu bertambah 8 juta ton setiap tahunnya. Bayangkan, ketika plastik yang lalu belum habis terurai, sudah datang lagi sampah baru. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat viral bungkus mie instant berusia lebih dari 10 tahun yang ditemukan di salah satu pantai di Indonesia.

2. Sampah Plastik Membunuh Biota Laut

Berdasarkan data dari Global Environment Centre, sebuah kantong plastik membutuhkan waktu hingga 100 tahun untuk terurai. Sementara botol plastik membutuhkan waktu lebih lama, yaitu sekitar 100 sampai 400 tahun karena polimernya lebih kompleks dan tebal.

Itulah fakta sampah plastik di lautan. Sampah plastik butuh waktu ratusan tahun sebelum terurai sempurna. Dalam prosesnya sampah hancur menjadi partikel-partikel kecil, menyebar di seantero perairan dan tanpa sadar dikonsumsi oleh hewan-hewan di lautan.

Sampah-sampah itu terus membunuh makhluk hidup di lautan. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention On Biological Diversity) pada 2016, sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies.

Dari 800 spesies itu, 40% nya adalah mamalia laut dan 44% lainnya adalah spesies burung laut. Data itu kemudian diperbarui pada Konferensi Laut PBB di New York pada 2017 lalu. Konferensi menyebut limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-ikan dalam jumlah besar, tiap tahun.

3. Sampah Plastik Berbahaya Bagi Manusia

Fakta sampah plastik di laut berikutnya adalah partikel-partikel sampah plastik (mikro plastik) tidak hanya memberikan dampak buruk bagi biota laut saja. Dalam jangka panjang, manusia juga akan terkena dampaknya. Hal itu terjadi karena manusia mengonsumsi ikan dan produk-produk dari laut. Ikan/hewan laut yang sudah menelan mikro plastik akan menyerap racunnya. Racun ini lalu berpindah ke manusia yang memakannya.

4. Indonesia Menyumbang Sampah Laut Terbanyak Setelah China.

Ini adalah fakta sampah plastik di laut yang cukup membuat prihatin. Grup Penelitian Jambeck dari University of Georgia mengeluarkan hasil riset mereka soal fakta sampah plastik di laut dalam jurnal berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun