Mohon tunggu...
Novita Mandasari
Novita Mandasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Seorang istri sekaligus pengajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran dan Kesadaran Orang Tua dalam Pencegahan Stunting untuk Indonesia Sehat

11 September 2018   10:04 Diperbarui: 11 September 2018   10:25 4906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkes pada acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi XI tahun 2018 (foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/video)

Adapun gejala anak mengalami stunting yaitu:

  1. Berat badan tidak naik bahkan cenderung menurun
  2. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
  3. Pertumbuhan tulang tertunda
  4. Perkembangan tubuh terhambat
  5. Anak mudah terkena penyakit infeksi.

Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab stunting dibedakan atas dua yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Secara langsung stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup serta ancaman penyakit infeksi yang berulang. Secara tidak langsung stunting disebabkan oleh pola asuh ibu, ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, sanitasi lingkungan, dan pelayanan kesehatan. 

unicef 1990
unicef 1990
Penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan gizi atau gizi buruk, oleh karena itu Kementerian Kesehatan melakukan kegiatan sosialisasi Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 

Seribu Hari Pertama Kehidupan dimulai dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). 1000 HPK merupakan fase terpenting dalam kehidupan anak. 

Kesehatan dan kecerdasan anak di mulai sejak janin di dalam kandungan hingga ulang tahun yang kedua. 1000 HPK sering disebut sebagai periode emas bagi anak. Pencegahan stunting pun paling efektif dilakukan adalah pada periode 1000 HPK.

Fase Kehamilan

Pada fase kehamilan, gizi dan kesehatan ibu hamil harus diperhatikan agar terhindar dari stunting. Ibu hamil harus mendapatkan asupan makanan sehat yang cukup. 

Status gizi seorang wanita sebelum hamil sangat menentukan awal perkembangan plasenta dan embrio. Berat badan ibu pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau kegemukan dapat mengakibatkan kehamilan beresiko sehingga berdampak kepada kesehatan anak dikemudian hari. 

Pada fase kehamilan, kebutuhan gizi akan meningkat khususnya energi, protein, vitamin, serta mineral. Oleh sebab itu seorang ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Apabila asupan nutrisi kurang, maka janin akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya yang bisa berakibat anak mengalami stunting. 

Pembagian PMT (foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/foto)
Pembagian PMT (foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/foto)
Kementerian Kesehatan sangat gencar melakukan berbagai cara agar kesehatan ibu hamil terjaga, diantaranya melalui PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis), pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, dan pemberian vitamin A pada ibu nifas. Ini semua dilakukan agar kebutuhan gizi anak di masa 1000 HPK terpenuhi sehingga anak terlahir sehat, dan tidak mudah terserang penyakit. 

Fase Bayi Usia 0-2 tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun