Mohon tunggu...
Novita Mandasari
Novita Mandasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Seorang istri sekaligus pengajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran dan Kesadaran Orang Tua dalam Pencegahan Stunting untuk Indonesia Sehat

11 September 2018   10:04 Diperbarui: 11 September 2018   10:25 4906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1000 HPK (gambar: sarihusada.co.id)

Sebagai seorang calon ibu, saya sangat was-was sekaligus khawatir saat membaca berita ternyata banyak anak di Indonesia yang mengalami stunting. Meskipun itu bukan hal yang baru terjadi, tetap saja membuat saya khawatir. Bisa dipastikan, tak ada orangtua yang rela apalagi ingin melihat anaknya mengalami stunting.

Setelah membaca beberapa sumber informasi, ternyata stunting tidak hanya terjadi pada masyarakat  kelas ekonomi bawah, namun saat ini sudah menyasar ke masyarakat kelas ekonomi menengah.

Penyebab utamanya adalah kesalahan pemberian asupan gizi kepada anak. Muncul pertanyaan di pikiran saya, apakah kondisi ekonomi serta merta bisa dijadikan alasan penyebab anak stunting ? Atau jangan-jangan faktor kesibukan orangtua yang membuat asupan gizi anak kurang terperhatikan ?

Saya kira, perjuangan seorang ibu tentu tidak hanya sebatas mengandung, melahirkan, dan memenuhi kebutuhan materi anak akan tetapi yang tak kalah penting adalah menjamin pertumbuhan anak agar tumbuh menjadi anak yang sehat. Jangan sampai pertumbuhan anak terhambat karena itu bisa menjadi masalah untuk masa depannya.

Menurut data World Health Organization (WHO), di Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita atau setara dengan 35,6 persen menderita stunting. Sebanyak 18,5 persen balita masuk dalam kategori sangat pendek dan 17,1 persen masuk kategori pendek.

Berdasar data ini, WHO menetapkan Indonesia di urutan kelima jumlah anak dengan kondisi stunting. Artinya Indonesia tergolong dalam negara yang status gizinya buruk. Dari angka-angka tersebut Indonesia hanya sedikit lebih baik dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Kamboja (41%), Laos (44%), dan Timor Leste (58%).

Stunting 

Untuk melakukan pencegahan, tentu penting bagi setiap pasangan suami istri mengenal apa itu stunting, mengapa seorang anak bisa mengalami stunting, dan bagaimana pencegahannya.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dalam waktu lama. Stunting juga bisa dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal sehingga menghambat kemampuan mental serta kesulitan belajar.

Anak yang mengalami stunting, saat dewasa juga berisiko menderita diabetes, hipertensi, jantung, serta kematian akibat infeksi. 

Seorang anak dapat mengalami stunting bila orangtua tidak memberikan gizi yang seimbang sejak masa kehamilan. Bila asupan gizi kurang maka anak akan rentan terkena penyakit infeksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun