Mohon tunggu...
Novita Mandasari
Novita Mandasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Seorang istri sekaligus pengajar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games 2018 antara Sejarah, Simbol dan Harapan

10 Juli 2018   21:59 Diperbarui: 10 Juli 2018   22:17 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
maskot asian games 2018 (juara.bolasport.com)

Pesta olahraga antar negara-negara Asia (Asian Games) yang ke-18 yang digelar di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018 tinggal menghitung hari. Perhelatan Asian Games adalah acara olahraga terbesar bagi negara-negara regional Asia, oleh sebab itu setiap negara dipastikan mengirimkan atlet-atlet terbaik mereka agar dapat meraih gelar juara.

Bagi Indonesia, perhelatan ini menjadi sebuah tanggungjawab yang sangat besar karena ini untuk kedua kalinya Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah setelah tahun 1962.

Bila diruntut dari awal penunjukannya, tuan rumah Asian Games ke-18 bukanlah Indonesia. Kesempatan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games diperoleh Indonesia setelah Vietnam mengundurkan diri menjadi tuan rumah.

Pada tanggal 8 November 2012 Vietnam telah ditetapkan menjadi tuan rumah Asian Games ke-18, namun pada April 2014 secara resmi Vietnam mengumumkan penarikan Hanoi sebagai tuan rumah dikarenakan ketidaksiapan dan resesi ekonomi yang terjadi di Vietnam.

Selanjutnya, Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada tanggal 25 Juli 2014 menunjuk Indonesia yaitu Jakarta dan Palembang sebagai penggantinya.

Sekali lagi, sekadar mengingatkan, tahun 1962 Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah Asian Games. Kini setelah 56 tahun, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah. Kesempatan ini merupakan sebuah kehormatan dan kesempatan besar bagi Indonesia semakin dikenal dan diakui di dunia internasional.

Menurut panitia penyelenggara, jumlah atlet peserta diperkirakan mencapai 16 ribu orang, terjadi peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan Asian Games ke XVII tahun 2014 di Icheon.

Jumlah ini adalah yang terbesar sepanjang Asian Games diadakan. Peningkatan jumlah atlet peserta ini di satu sisi menggambarkan kepercayaan kontingen kepada Indonesia. Namun disisi lain ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia.

Oleh sebab itu sangatlah wajar bila pemerintah melakukan berbagai persiapan mulai dari perbaikan dan pembangunan infrastruktur, prasarana dan sarana pertandingan, penginapan, transportasi, keamanan, dan atlet. Itu semua dilakukan agar Asian Games dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Ada semangat, doa dan harapan besar Indonesia bisa meraih kesuksesan dalam pesta olahraga Asian Games ke-18. Semangat, doa dan harapan tersebut juga terlihat jelas pada logo Asian Games ke-18.

Logo Asian Games ke-18 berbentuk sketsa tampak atas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan matahari berada di tengahnya. Pemilihan sketsa Stadion Utama Gelora Bung Karno menggambarkan semangat dan cita-cita Soekarno ketika awal membangun Stadion Utama Gelora Bung Karno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun