Mohon tunggu...
Bahas Sejarah
Bahas Sejarah Mohon Tunggu... Guru - Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah Bangsanya Sendiri

Berbagi kisah sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Peristiwa Perang Khandaq

14 April 2023   09:51 Diperbarui: 14 April 2023   10:00 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Perang Khandaq (sumber: wikimedia.org/Dr Zubair Rashid)

Perang Khandaq atau dalam bahasa Persianya adalah parit (galian), juga dikenal dengan nama Pertempuran Al Ahzab (konfederasi). Pertempuran konfederasi ini adalah pertama yang dihadapi oleh umat muslim dalam peristiwa pengepungan kota Madinah. Kaum Quraisy membentuk sebuah aliansi bersama suku-suku Arab dan suku Yahudi dari Bani Nadir, untuk menaklukkan kota Madinah.

Perbandingan kekuatan pasukan konfederasi tidak main-main, mereka ada sekurang-kurangnya sekitar 10.000 pasukan dengan persenjataan lengkap. Sedangkan di pihak pasukan muslim, terhitung hanya ada sekitar 3.000 pasukan saja. Lagi-lagi serupa dengan peristiwa Perang Badar, dengan perbandingan kekuatan 1:3, yang tak seimbang.

Namun, kali ini Allah SWT tidak mengutus ribuan malaikat untuk memberi pertolongan secara langsung kepada pasukan muslim. Melainkan mengutus ahli strategi dari Persia, bernama Salman Al Farisi, untuk colabs bareng bersama pasukan Rasulullah SAW. Sesaat sebelum serangan terjadi, Salman Al Farisi mengadakan perundingan dengan para sahabat untuk merealisasikan strategi ini.

Rasulullah SAW bersama para sahabat pun setuju dengan strategi yang diajukan oleh Salman Al Farisi. Yakni dengan membuat galian di wilayah utara Madinah, yang menghubungkan antara Harran Waqim dan Harrah Al Wabrah. Secara geografis memang daerah utara adalah wilayah terbuka, yang akan dijadikan area perang terbuka oleh kaum Quraisy bersama pasukan aliansinya.

Bersama seluruh pasukannya, Rasulullah SAW pun melakukan penggalian secara gotong royong. Parit sepanjang 3 km pun dengan segera telah dipersiapkan, sebagai upaya menghadang pasukan lawan. Barisan barikade dari pasukan muslim pun digelar disisi lain parit, sebagai pasukan penggempur dan bertahan.

Maka, tak lama kemudian pasukan Al Ahzab yang datang dari arah utara Madinah pun terkejut dengan strategi yang dihadapinya. Mereka tak menyangka, bahwa ada penghalang (khandaq) yang telah dipersiapkan pasukan muslim, untuk memotong gerakan pasukan kavaleri Al Ahzab. Banyak diantara pasukan Al Ahzab yang tewas ketika hendak melewati parit, dalam penyerbuan pertamanya.

Besarnya kekuatan aliansi ternyata sedikit demi sedikit menggoyahkan pertahanan pasukan muslim. Nah, pada momen inilah, ahli siasat bernama Nu'aim bin Mas'ud tiba-tiba muncul ditengah pasukan muslim. Nu'aim sebelumnya dikenal sebagai salah satu pasukan Al Ahzab, dari bani Gafathan. Namun, secara diam-diam ternyata ia telah memeluk Islam, tanpa memberitahu sukunya.

Bergabungnya Nu'aim adalah hadiah besar bagi pasukan muslim. Pada suatu waktu, ketika ia bertemu dengan Rasulullah SAW, Nu'aim langsung mengutarakan niatnya untuk membantu pasukan muslim dalam Perang Khandaq. Usai pertemuan tersebut, maka bergegaslah Nu'aim untuk kembali ke dalam kubu Al Ahzab. Siasat pecah belah pun dimulai olehnya.

Satu per satu suku-suku aliansi berhasil ditarik mundur dari koalisi Al Ahzab. Setelah berhasil meyakinkan pasukan musuh untuk berhenti melakukan serangan, Nu'aim langsung kembali ke barisan muslim, seraya melaporkan keberhasilannya kepada Rasulullah SAW. Bahwa pasukan Al Ahzab kini tengah berdiam diri di perkemahannya masing-masing, sambil merancang serangan selanjutnya.

Tidak ada lagi koalisi besar pada pasukan Al Ahzab. Nah, ketika pasukan musuh tengah berdiam di perkemahannya, pertolongan dari Allah SWT pun datang seraya diturunkannya Surah Al Ahzab. Tepatnya pada ayat ke 9 hingga 27, yang menceritakan mengenai kisah Al Ahzab dalam Perang Khandaq.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun