Mohon tunggu...
Novita Bayuarti
Novita Bayuarti Mohon Tunggu... Penulis - penyuka dunia sastra, seni dan budaya

penyuka dunia sastra, seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemuda Baik Hati dan Sebilah Belati

10 Oktober 2021   05:25 Diperbarui: 10 Oktober 2021   06:28 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bahagia hati si pemuda karena hari itu ia hendak menemui kekasih hatinya. Mereka berjanji bertemu di danau pinggiran kota. Dengan sebuket bunga daisy putih di tangan, ia bersiul-siul sambil sesekali  menyapa seraya tersenyum kepada orang yang berpapasan dan kebetulan bertemu mata dengannya. Ia memang ramah, hangat dan baik pada semua orang.

Saking senangnya membayangkan wajah kekasihnya yang terlukis samar pada buket bunga daisy, sesaat ia tak memperhatikan langkahnya dan tak sengaja menabrak seseorang. Laki-laki berjaket hitam. Wajah laki-laki itu tak kentara, tertutup bayangan topi baseball yang juga hitam yang dikenakannya. Sebilah belati terjatuh dari sosok lelaki misterius itu, berkilat-kilat.

Tanpa syak prasangka, si pemuda baik hati memungut belati itu dan menyerahkannya kembali pada si lelaki misterius. Lelaki misterius itu pun mengangguk berterima kasih dalam diam dan kemudian berlalu.

Sementara, si pemuda kembali merapikan buket bunga yang rupanya sedikit berantakan di sana sini akibat insiden tubrukan dengan si lelaki misterius.

Nun tak jauh di depan sana, di dek dermaga buatan yang menjorok ke tengah danau, tampak siluet kekasih yang berdiri menunggunya, bergaun selutut warna putih seperti bunga daisy. Hati si pemuda berdebar-debar mengingat pertemuan dengan belahan jiwanya hanya tinggal beberapa saat lagi. Langkah pun ia percepat. Namun tiba-tiba perhatiannya teralih pada sosok laki-laki berjaket dan bertopi baseball hitam, si lelaki misterius.

Lelaki misterius itu tampak sedang berjalan dengan menghunuskan belati yang berkilat-kilat ke arah seorang perempuan berbaju biru laut yang berdiri di samping si kekasihnya.

"Awaaas..!" pekik si pemuda.

Sejurus kemudian...Jrep!

Kejadian berlangsung begitu cepat. Situasi di luar kendali. Seseorang telah ambruk bersimbah darah. Bukan...bukan perempuan berbaju biru laut, melainkan seseorang bergaun putih yang tadi berdiri di sampingnya. Rupanya perempuan berbaju biru laut itu berhasil menghindari serangan. Akan tetapi naas bagi seseorang di sampingnya.

Jantung si pemuda terhenti sesaat, buket bunga daisy terjatuh dari genggamannya. Tak percaya tapi ia melihat tubuh kekasihnya ambruk bersimbah darah. Hancur lebur perasaannya.

Ia berlari menuju kekasihnya namun semua terlambat. Meratap ia sejadi-jadinya sembari memeluk tubuh kekasihnya. Seandainya belati itu tidak dikembalikannya pada si lelaki misterius, seandainya ia buang saja belati jauh ke tengah ke danau, pastilah kekasihnya tidak akan bernasib tragis seperti ini. Amarah dan sesal bergelud sengit menyesakkan dada si pemuda. Aaaaaargh...! Seandainya saja, rintihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun