Mohon tunggu...
Novita KI
Novita KI Mohon Tunggu... Dosen - Unesa

Jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Pupuk Cair Berbahan Dasar Limbah Cangkang Kerang dan Rumah Tangga

27 November 2022   07:57 Diperbarui: 27 November 2022   07:59 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu hasil laut yang banyak digemari masyarakat tetapi menimbulkan limbah adalah kerrang dan sebagai kaya akan keanekaragaman spesies  kerang. Kerang  mudah dijumpai  seperti kerrang di Desa Gisik, Cemandi, Sidoarjo. Kerang hasil desa ini sangat terkenal di Kabupaten Sidoarjo tetapi kulit kerang menjadi masalah di Desa Gisik.  Sisa kulit kerang menjadi limbah yang sangat mengganggu pemandangan desa karena  menjadi bahan pencemaran lingkungan. Kulit kerang tidak dapat dibuang pada  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga  masyarakat membuang  limbah  di tepi-tepi jalan sampai ke sekitar pantai. Masyarakat menumpuk sisa kulit kerang tersebut. Masyarakat belum memanfaatkan limbah kulit kerang. Komposisi mineral kulit kerang merupakan  gabungan kalsium karbonat dan mineral  lain. Bersama dengan Kelompok Bidang Keahlian Botani Jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya yang dipandegani Dr. Yuliani, M.Si. masyarakat Desan Gisik Cemandi berhasil mengubah limbanh kulit kerang dan limbah rumah tangga seperti kulit pisang dan kulit pepaya berhasil mengubahnya menjadi pupuk cair yang dapat diaplikasikan pada tanaman budidaya terutama tanaman obat. Metode yang diterapkan oleh Tim KBK Botani yaitu melakukan pelatihan dengan praktek pembuatan langsung, ceramah, dan  diskusi. 

Pembuatan pupuk yang sederhana dan mudah tetapi memiliki unsur hara yang memenuhi standar SNI.  Berdasarkan persyaratan unsur makro dari Menteri Pertanian pada pupuk cair yaitu 2-6 % sedangkan pupuk cair berbahan dasar limbah cangkah kerang ini berkisar antara 2-4 %. Hasil ujicoba oleh masyarakat tanaman obat menjadi subur dan pertumbuhannya semakin baik. Selain itu limbah cangkah kerrang akan berkurang dan masyarakat dapat memperoleh tambahan pendapat dari pupuk cair tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun