Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan dalam Pembelajaran

15 Mei 2014   19:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Waktu berjalan cepat, tahun berganti ,pembelajaran kini menuntut teknik pembelajaran yang ringan dan dapat dengan cepat isinya dimengerti oleh anak.Apa sebab sekarang harus seperti itu? sementara dulu hanya biasa saja sudah bisa menarik

Sekarang memang terlalu banyak permasalahan,dan memang materi lebih susah dari yang dulu. Pembelajaran dengan media LCD memang menarik Membuat anak mempunyai perhatian dengan media baru namun serba elektronik menimbulkan. dampak tersendiri yang. banyak dijumpai di jaman kini. Permainan menjadialternatif untuk pembejaran. Hal ini dimungkinkan karena faktor-faktor  kebersamaan dalam pergaulan dengan teman temannya.

Membuat semangat

Mengajar anak memang gampang gampang susah ,maka memberikan warming up dengan permainan dahulu menjadi pereda atau pelepas stress yang menimpa anak.Ada permainan tebak kata dimana siswa satu kelas di bagi dua kelompok. kelomok main menebak kata yang diberikan kelompok jaga,misalnya diperagakan kata 'tong kosong nyaring bunyinya,dengan gambar tong,lalu mic suara dan ditebak tebak terus hingga tulisanitu tertebak dan diberi waktu dengan bel kalau sampai bel berbunyi belum tertebak maka nilainya sudah melayang.Permainan ini sebagai awal untuk masuk dalam pelajaran siswa dibawa dalam konsentrasi dan kegembiraan .Bila tawa dan kegembiraan ada pada siswa maka otak sudah siap untuk menerima pelajaran dengan rilek.Guru bisa berkata"nah sekarangpermainan sudah kita lalui dan sekarang, mari kita bahas matematika... begitulah biasanya siswa akan tertawa tawa memulai pelajaran.

Dalam tertawa inilah siswa tidak ada beban dalam fikirannya maka dengan demikian pelajaran akan tersambungmenyenangkan dan hubungan guru dan siswa terbangun indah.

Demikianlah utak utik pembelajaran dari kreatifitas guru untuk anak.Semoga dengan segala bentuk kreatifitaspembelajaran ini akan menambah wawasan dalam khasanah pembelajaran, agar pendidikan di Indonesia berkembang dan bergerak terus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun