Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Romantisme Keluarga di Bulan Ramadan

23 Mei 2018   21:11 Diperbarui: 23 Mei 2018   22:12 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan yang agung itu selalu mendatangkan apa saja bagi keluarga. Keluarga bisa mempunyai ritme yang lain dengan hari biasanya ketika bukan bulan Ramadhan. Yang biasanya keluarga saling pergi sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, Di bulan Ramadhan ini mungkin hal itu tidak akan terjadi, karena rasa lapar yang terjadi pada bulan Ramadhan itu membuat para anggota keluarga menjadi berdiam diri di rumah.

Hal demikian para orang tua harus tanggap dengan hal ini dan memanfaatkan keadaan ini untuk meningkatkan keakraban dalam rumah tangga. Si kecil yang merengek-rengek kelaparan , harus dipandang oleh bunda sebagai hal yang harus didukung untuk menyelesaikan puasanya. Dibantu untuk menguatkan diri.

Kadang ada yang tidak tega melihat putranya merengek-rengek, namun kuatkan hati untuk tidak memberi makan di siang hari dan menyarankan untuk bersabar diri menunggu saatnya tiba karena ini memang latihan bersabar untuk menahan diri dari makan dan minum. Bulan Ramadhan adalah pelatihan yang paling ampuh karena mentornya ada campur tangan dari Allah Subhana wa taala.

Gapai Kehangatan Keluarga 

                Bersemangat membuat suasana rumah dengan mendengarkan juga memancing bercerita sesama keluarga bisa menjadikan keluarga lebih romantis. Orang tua diperlukan pengobarbanannya untuk memulai bercerita atau memancing anggota lain untuk bercerita apa yang dialami ditengah-tengah rasa lapar dengan berkumpul bersama.

                Hal ini juga menjadi keasyikan tersendiri yang tidak banyak didapatkan. Dan mungkin hasil dari kegiatan ini akan menjadikan kaget sendiri  di luar dugaan kita. Bersama memang membuat bahagia. Kehangatan keluarga akan menjadikan seisi rumah berprestasi, berani mengeluarkan pendapat dan beride cemerlang.

                Abaikan dulu soal masak memasak, ambil yang paling praktis saja dibandingkan dengan kebersamaan saling bercerita yang mahal harganya. Barangkali saling bercerita tentang cita-cita keinginan luhur. Mengandaikan bila menjadi juara adalah membangun doa yang kemungkinan akan bisa menjadikan kenyataan karena waktu puasa adalah waktu doa itu diijabah (dikabulkan) oleh Allah.

                Tahan dulu buru-buru mengajak berbuka di luar. Berbuka di luar selain boros juga membuyarkan karantina pelatihan kawah candra dimuka dengan romantisme keluarga. Teruskan saja keadaan kemesraan keluarga dan jangan biarkan cepat berlalu seperti lagunya Iwan Fals yang sudah dijadikan lagu wajib kebersamaan. Biarlah berbuka puasa dengan makan ayam goreng tepung yang dimasak cepat, hanya lima setengah jam sebelum berbuka. Sosis goreng mentega yang lebih cepat lagi, atau nuget lebih cepat lagi dan lebih renyah. Sayang sekali kemesraan keluarga dan kemungkinan juga bunda yang biasanya sibuk sekali akan mendapat sensasi rasa yang bercengkrama dengan keluarga.

                Bila akhir pekan tiba hijrah sementara ke luar kota terdekat, pergi ke taman kota atau di tempat yang adem lanjutkan berceritanya. Puaskan sampai beberapa minggu agar semua anggota keluarga puas berakrab ria dan hangat. Tiadak ada waktu seindah Ramadhan yang mempunyai kejutan bermacam-macam karena Allah yang di atas sana bersama selalu bersama hambanya yang mempunyai niat baik, apalagi membangun keluarga dengan romantisme Ramadhan akan menggodok anggota keluarga menjadi insan yang tangguh. Motivatornya langsung Allah yang memimpin menggerakkan hati siapa saja yang dikehendaki tergerak hatinya dan menjadi pribadi terbaik pada siapa yang dikehendaki menjadi terbaik. Manusia wajib mengejar hal itu.

Dra. Novi Saptina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun