Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mudik Selamat dengan Sepeda Motor

3 Juli 2016   07:28 Diperbarui: 3 Juli 2016   08:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari sekian banyak moda transportasi, mudik dengan sepeda motor masih menjadi tren yang membuat bahagia anak muda

Mudik memang salah satu kebutuhan bathin yang akan sulit dihilangkan begitu saja. Pulang menjadi hal akan banyak didapat yang tidak terdapat dalam rantauan. Bertemu orang tua, sanak saudara, dan teman-teman lama ketika di kampung menjadi obat duka lara ketika di perantauan.

Namun, tidak dapat dipungkiri juga kendaraan untuk mudik tidaklah sama. Tidak semua bisa memakai mobil untuk ke kampung halaman, akhirnya, sepeda motor menjadi pilihan untuk mudik pulang kampung untuk mencari pencerahan jiwa yang telah lama dinantikan.

Dusunku terkenang-kenang..

Hasratku ingin segra kembali pulang

Kepangkuan Ibundaku sayang...

Air mata ku titik berlinang ingat bunga nan indah ayu.

Hasratku ingin segra menjelma kupu

Terbang malam menjelang kasihku....

Begitulah penggalan lagu tentang Desa yang dirindukan. Namun bagaimana sebetulnya pemudik seoeda motor ini harus bersikap?

Kecelakaan Sepeda Motor

Disebutkan kecelakaan sepeda motor masih menduduki angka tertinggi selama beberapa tahun terakhir ini. Tahun lalu 3.049 kecelakaan dengan korban meninggal 657 orang. Boy Rafly Amar, Kepala Divisi Humas Polri, mengatakan sekitar 65% kecelakaan adalah sepeda motor (KOMPAS, 2/7/16).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun