Mohon tunggu...
Novi Rosdiana
Novi Rosdiana Mohon Tunggu... -

berpatisipasi membangun bangsa dan generasi. \r\n" pendidikan adalah kunci kemajuan"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Serba Membingungkan

4 Juli 2013   17:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:00 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau bicara politik dan permainan para penguasa, para bapak-bapak berdasi itu, aku selalu bingung. Bingung harus bagaimana, bingung mau pihak siapa dan bingung mau berbicara apa dan mendengarkan siapa.

distasiun-stasiun tv, para bapak-bapak ber jas sebagian berdasi ada juga  berbatik, satu dua berseragam banyak bintang penghargaan. Mereka duduk berebut untuk bicara benar dan membicarakan kebenaran. Memperjuangkan hak orang-orang lemah demi keadilan, namun berbeda dan saling menyalahkan. Gimana gak bingung acara itu pun ditutup menyisakan kebingungan.

Dikedai kopi dekat benkolan, bapak-bapak penjual  dan pembeli kopi   menonton tak kalah  memberi komentar, semua mereka merasa benar. Bingung... aku memang gak tau banyak, soal cara main  para bapak-bapak berdasi itu. tapi kedudukan mereka membuatku semakin bingung, terkadang sudah terbukti salah tapi masih sibuk menuntut kebenaran. Ada juga yang sibukmenyalahkan tanpa mau mendengarkan. seolah bangsa ini pun berjalan sendiri-sendiri karena semua yang tinggal disini tak satupun mau beralah berebut kekuasaan.

Alih saja bidang apapun, kau tentu dibuat bingung. aku alih bidang yang menurutku bisa menghibur, karena mereka memang bekerja sebagai penghibur, siang dan malam mereka pergi berlibur. Tersenyum sepanjang jalan. Tidur, berbaring, duduk, berdiri mereka jadi sorotan.  hidup dan mencari hidup di tengah gemerlap lampu-lampu berwarna yang semarak, tak kalah juga membuat bingung. Yang muda sibuk menikah yang tua sibuk pula berpisah. Tiap sebentar ada yang menangis tiap sebantar pula mereka tertawa. Hidup mereka serba tebuka serba berpura-pura. Yang satu mengaku benar yang lain juga bersorak betul, demi mencari simpati para penggemar.

Aku alih lagi bidang yang lebih sportif, namun lagi-lagi membingungkan. Bidang yang bermoralkan kejujuran tapi kok bohong ditengah permainan. Diseru berebut kemenangan dan kejuaraan lalu diacuhkan.  Baru saja berprestasi kemudian lansung pula di perebutkan, sampai-sampai permainan pun tidak lagi berjalan.  Lalu aku berkata, apakah semua harus dibuat serba membingungkan.

Dunia pendidikan yang harusnya menanamkan kebenaran dan selama ini tak henti mengajar dan tempat belajar, tak lepas dari kebohongan. Banyak juga yang bertindak seolah tak tau ajar. Berbohong untuk mendapatkan jawaban ujian agar benar. Kalau ada yang mau jujur malah di hajar. Bingung,,,

Sampaikapan semuanya bisa saling mendengarkan, saling membenarkan, dan saling mengajarkan. Saling mendukung dan besaing dalam kejujuran.  Atau semua bisa saling memberi penghargaan. Agar kita semua bisa menjadi teladan bunkanya tenggelam dalam permainan kekuasaan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun