Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjuangan Mendaki Gua Hira

4 September 2022   06:00 Diperbarui: 4 September 2022   06:06 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi semua makanan dan minuman itu menjadi istimewa dan luar biasa manakala disantap saat itu...Masya Allah... nikmat di atas nikmat dari makanan enak yang pernah saya nikmati. Makan dan minum di atas puncak ketinggian, duduk di atas bebatuan tanpa ada sandaran ditemani langsung cahaya dari langit dengan sisa cahaya matahari yang sudah mulai terbenam. 

dokumentasi pribadi 
dokumentasi pribadi 

Hilanglah seketika lelah setelah mendaki hampir dua jam, yang ada hanya kekaguman dan kekaguman.

Sambil menikmati makanan dan minuman yang terasa paling nikmat, saya menengok ke kiri dan ke kanan, tetapi tak jua saya dapatkan apa yang saya cari.

 Bertanyalah saya kepada Pak Ustadz Rudi, dimanakah letak Gua Hira yang saya cari, tempat berdiam dirinya Rasulullah Saw karena saya tidak menemukannya bahkan hingga mencapai puncak. 

Pak Ustadz Rudi dengan senyum menjawab dengan enteng, "Ibu nikmati saja makan pop mie dan minuman teh tawar panasnya sampai habis, lalu kita sholat Maghrib karena sebentar lagi sudah tiba waktu sholat Maghrib pukul 19.05 Waktu Arab Saudi."

Sholat Maghrib di atas awan beratap langit beralas sebongkah batu besar, , begitulah kegiatan selanjutnya yang saya lakukan sebelum menemu Gua Hira. 

dokumentasi pribadi 
dokumentasi pribadi 

Sholat dilakukan berjamaah secara bergiliran dengan pengunjung lain karena batu yang digunakan sebagai alas untuk sholat hanya cukup untuk berjamaah 4 orang. 

Saat sholat bergantian, suami saya mengambil foto dokumentasi saat sholat. Masya Allah...hasil jepretannya seperti sedang sholat di karpet terbangnya Aladin dalam negeri dongeng.


Setelah selesai sholat Maghrib, barulah Pak Ustadz Rudi memberikan informasi dimana letak Gua Hira berada. Dari lokasi puncak masih menuruni Jabal Nur ke arah kiblat atau arah berbeda saat naik. Sebelum turun sesaat saya menikmati dan mengagumi situasi di atas awan di bawah langit yang mulai menghitam menenggelamkan cahaya lembayung senja, hanya diterangi gemerlap lampu sepanjang dan seluas Kota Mekkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun