Percikan air langit datang
Walaupun sepertinya masih  nampak ragu
Membawa kesejukan pelataran rumah kala petang
Aku sesap aroma tanah kering yang lama tak tersentu basah
Mewangi mengitari beranda
Tetesan air langit menguapkan debu-debu panas
Meranggas pada setiap pori tubuh
Membasuh wewarna bunga yang layu
Bahkan bunga-bunga itu hampir saja mati
Membasah hijau dedaun yang nyaris menguning
Kering belum waktunya...
Cirebon, 20112019
Novi Nurul Khotimah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!