Peringatan hari Kartini yang jatuh pada hari sabtu tanggal 21 April 2018. Tepatnya adalah hari kemarin, Â masih menyisakan tulisan yang belum tuntas saya tunaikan. Sangat disayangkan jika saya melewatkan moment ini untuk tidak dituliskan. Â
Hari kemarin, beberapa instansi baik negeri atau swaasta memperingati hari Kartini dengan berbagai acara seremoni seperti perlombaan-perlombaan, ada pula yang hanya sekedar menggunakan kain kebaya untuk mengingat hari bersejarah buat bangsa Indonesia ini. Hal itu menandakan bahwa bangsa ini bukanlah bangsa yang mudah melupakan ataupun meninggalkan sejarah bangsanya.
Berbeda dengan yang lain, guru-guru sekolah dasar yang berada di lingkungan gugus 4 Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon mengisi hari Kartini dengan melaksanakan Kegiatan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Kegiatan itu dihadiri oleh anggota KKG yang berjumlah 48 orang. Pertemuan yang kesekian kalinya di tahun pelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini pun membuktikan bahwa ada keinginan dari sekelompok kecil guru yang masih memiliki komitmen diri untuk meningkatkan kompetensi pada profesinya. Mengapa saya mengatakan sekelompok kecil guru?
Kelompok Kerja Guru ini adalah salah satu KKG yang ada di kota tercinta ini, hanya kelompok kecil ini yang gaung aktivitasnya tetap eksis sampai detik ini. Bahkan karya-karya guru baik secara perorangan maupun kelompok sudah bermunculan. Terbukti lahir karya berbentuk buku dari mereka, ber-ISBN pula. Luar biasa bukan?? Saya beri jempol sepuluh juga sepertinya masih kurang deh...
Saya sangat mengapresiasi sekelompok kecil ini setinggi-tingginya atas kemauan para guru yang masih mau bergabung di kelompok kerja guru. Terutama peran pengurus yang tak pernah lelah dan selalu bergairah, mempunyai semangat yang lebih untuk menghidupkan KKG. Dan saya semakin berdecak kagum, begitu saya tahu bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan biaya swakelola. Dengan cara setiap guru anggota KKG membayar iuran tiap bulan. Sementara KKG yang jumlah besarnya nampak lesu tak ada geliat...kemanakah mereka?
Kegiatan KKG ini tentunya mendapat dukungan penuh dari para Kepala Sekolah, Pengawas Bina gugus, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan. Hal itu kian menambah energi bagi para pengurus untuk selalu memberikan yang terbaik buat peningkatan kompetensi profesionalitas guru-guru yang tergabung di KKG. Dan pertemuan kali ini, diisi dengan dengar pendapat dari masing-masing anggota, para kepala sekolah, dan pengawas bina sekait dengan materi-materi yang sangat diperlukan untuk dilaksanakan pada program KKG tahun anggaran berikutnya.
Sejuta idepun bermunculan dari guru-guru hebat, tentang materi apa yang mereka butuhkan untuk dapat segera mereka serap mengingat kebutuhan yang sangat mendesak. Seperti materi tentang K 13 umumnya dan terutama dalam hal penilaian. Mengingat pula pada tahun pelajaran 2019 semua sekolah harus sudah melaksanakan K13. Sementara di gugus ini yang sudah melaksanakan K13 dari sepuluh sekolah, hanya baru satu sekolah yang melaksanakan K13. Selain itu, permintaan anggota KKG adalah adanya materi penerapan IT bagi para guru yang belum mahir. Dan masih banyak lagi gagasan-gagasan yang mereka sampaikan. Inilah tempat curhatan guru-guru yang sesungguhnya berkaitan dengan permasalahan yang sering muncul di sekolah baik di dalam KBM maupun di luar KBM yang masih berkaitan dengan dunia pendidikan.
Beranjak ke penghujung acara, ide muncul secara tiba-tiba dari pengurus untuk memberikan doorprice. Doorprice ini diberikan kepada para anggota KKG yang bisa menjawab tantangan dari para kepala sekolah dan pengawas Bina tentang Ibu Kartini. Tentunya hal ini dilakukan agar tidak menghilangkan moment hari Kartini pada kegiatan KKG meskipun tidak mengenakan kain kebaya. Sesi ini sangat mengasyikan juga...
Salam Semangat...!!!!
22042018