Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keabadian Rindu

6 Desember 2017   19:39 Diperbarui: 6 Desember 2017   19:41 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merealisasikan rindu  agar bisa bertemu kekasih tak cukup hanya berpangku tangan belaka

Berdiam diri menunggu bergulirnya waktu juga bukan merupakan suatu alasan

Tetesan air hujan yang terpeleset jatuh ke dasar alam semesta

Tak akan menghalangi selangkahpun kaki ini untuk lari menjauh

Sayatan-sayatan terik sang surya mengiris kulit sekalipun tak akan berhenti berburu

Berusaha meraih rindu adalah hal yang patut diusahakan meskipun tertatih-tatih karena letih

Tak patut mengeluh tatkala ribuan kerikil tajam bertebaran menghadang jejak langkah

Bukan masalah meskipun harus bermandikan peluh menelusuri wangi sang kekasih

Itupun rasanya belum cukup pantas untuk berjumpa Sang Pujaan

Kekasih yang sudah menunggu di indahnya Taman Firdaus

Yaa Habiballah...

Betapa bahagianya jika bisa bersamamu

Bertemu dalam keabadian rindu sesungguhnya

Crbn, 06122017

Novi Nurul Khotimah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun