Semakin banyak barang, semakin banyak waktu dan tenaga yang harus dikerahkan, dan semakin banyak juga kemauan untuk mengerjakan pekerjaan rumah agar cepat selesai.
Istilahnya, "bagaimanapun, ini harus segera selesai". Meski setelahnya, entah serapi dan sebersih apa hasil pengerjaannya.
Namun, ada kemungkinan faktor ini tidak hanya berdiri sendiri. Tetapi, ada faktor lain yang melandasinya, yakni ketersediaan waktu.
Ya, entah sedikit atau banyak barang yang hendak dirapikan atau dibersihkan, jika kesibukan akan aktivitas lainnya cukup menyita perhatian, bisa jadi pekerjaan rumah tangga pun sedikit terbengkalai.Â
Pun sebaliknya, saat ketersediaan waktu untuk pekerjaan rumah tangga sangat banyak tanpa gangguan apapun, maka bisa jadi pekerjaan rumah tangga bisa terselesaikan dengan optimal.
Tidak jarang, banyaknya kuantitas yang harus ditangani terkadang pun menularkan rasa malas untuk mengerjakannya. Hal ini karena terkadang melihat tumpukan piring kotor saja sudah membuat lelah, sehingga membuat perasaan semakin malas untuk menyentuh dan membersihkannya. Nah, pernah merasa begitu tidak?
4. Niat atau TekadÂ
Hal terakhir yang dapat mempengaruhi hasil dari pekerjaan rumah tangga adalah niat atau tekad dalam melakukan dan menyelesaikannya.
Selama ada niatan dan tekad untuk mengerjakan secara maksimal, yang tentunya tetap berpatokan pada standar toleransi masing-masing, pastilah segala bentuk pekerjaan rumah tangga dapat terselesaikan dengan optimal.
Sebut saja dalam hal membersihkan noda panci yang membandel. Jikalau memang ada tekad untuk mencari segala cara untuk membersihkannya, pastilah akan dilakukan meski tak banyak waktu yang dimiliki.
Namun, lagi-lagi hal ini berkaitan dengan toleransi dari masing-masing individu, ya! Jika dirasa noda tersebut masih wajar-wajar saja, normal saja jika masih tak ada niatan untuk membersihkannya.Â