Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Kacamata Si Bungsu yang Tak Kenal Sibling Rivalry

21 April 2021   18:36 Diperbarui: 22 April 2021   12:49 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersaudara (Sumber gambar: Pixabay/langll)

Hal ini juga yang sepertinya melatih si tengah untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dan juga bijaksana. 

Lalu, bagaimana dengan Si Bungsu?

Banyak yang bilang bahwa si bungsu seringkali dimanjakan, serta dituruti segala keinginannya. Ya namanya saja si bungsu, sudah pasti mendapatkan curahan kasih sayang dalam porsi yang tak lagi dibutuhkan oleh saudara lainnya, terutama jika perbedaan usianya terlalu jauh seperti yang saya alami.

Namun, lebih daripada itu, si bungsu justru melihat dan mengamati banyak hal dari si sulung dan si tengah, yang menjadikannya pembejalaran dalam bersikap.

ilustrasi bersaudara (Sumber gambar: Pixabay/cuncon)
ilustrasi bersaudara (Sumber gambar: Pixabay/cuncon)
Si bungsu memang tak memiliki beban untuk menjadi garda terdepan dalam garis persaudaraan. Tetapi, beban tertentu ternyata bisa muncul dari pengamatannya terhadap si sulung dan si tengah. Sekedar untuk menelaah bagaimana si sulung dan si tengah bersikap.

Seolah harus melengkapi apa yang tak bisa dipenuhi oleh si sulung dan si tengah di lingkungan keluarga, adalah tanggung jawab tersendiri bagi si bungsu.

Hematnya, si bungsu seolah berkewajiban untuk melengkapi apa yang tak bisa diberikan oleh si sulung dan si tengah.

Si bungsu pun melihat banyak hal yang ditampilkan oleh si sulung dan si tengah yang membuatnya berpikir, apa yang baik untuk dilanjutkan, apa ynag harus diperbaiki, serta apa yang seharusnya dihentikan. 

Si bungsu banyak mengamati dan menyimpulkan, termasuk juga memikirkan bagaimana harus bersikap dan melengkapi kekurangan yang ada pada si sulung dan si tengah.

Alih-alih berpikir tentang berebut kasih sayang, perhatian, atau persaingan lainnya, si bungsu justru lebih memikirkan aspek-aspek kekeluargaan yang tak bisa dirangkul oleh si sulung dan si tengah.

Si bungsu memang memiliki banyak kebebasan yang tak dimiliki oleh si sulung dan si tengah karena tak harus memikirkan keberadaan dari saudara yang lebih muda. Tapi, daripada berpikir untuk bersaing, si bungsu justru lebih banyak memikirkan cara untuk melengkapi kekurangan dari si sulung dan juga si tengah. Pada akhirnya, baik si sulung, si tengah, dan si bungsu memiliki tanggung jawab moral yang sama meski porsinya berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun