Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

8 Hal Ini yang Bisa Bikin Culture Shock di Negeri Panzer

25 Februari 2021   22:06 Diperbarui: 1 Maret 2021   00:05 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi culture shockdi Jerman.(Sumber: KKDay Image Resources via ekonomi.kompas.com)

Halte-halte pemberhentian juga sudah tersedia. Karenanya, penting bagi kita mempertimbangkan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk menuju halte jika berjalan kaki atau bersepeda agar tidak ketinggalan bus atau tram.

Aplikasi transportasi umum juga selalu menyediakan jadwal keberangkatan dan kedatangan yang aktual, sehingga kita harus selalu disiplin agar tidak terlambat.

Beberapa kali saya bangun kesiangan dan alhasil saya harus lari-larian di pagi hari agar tidak tertinggal bus. Itu pun kadang masih tertinggal, padahal saya sudah di penyeberangan lampu merah saat bus datang. Hanya tinggal menyeberang saja.

Sayangnya transportasi umum di Jerman tidak akan menunggu penumpang, meskipun saya sudah berlari-lari dan sangat dekat dengan pintu bus, tinggal sejengkal lagi tapi pintu bus tertutup dan bus pun berjalan. Perasaan kesal tentu ada, tapi itu juga karena saya kesiangan.

Ini juga cukup membuat kaget, sih. Jadwal tranportasi umum tidaklah fleksibel. Tapi ini hal yang baik karena memacu sikap disiplin diri yang lebih baik lagi.

Sepinya pertokoan yang sudah tutup pada pukul 8 malam di Mittenwald (Dokpri)
Sepinya pertokoan yang sudah tutup pada pukul 8 malam di Mittenwald (Dokpri)
6. Biaya kuliah gratis dan Semesterticket untuk siswa
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain atau juga Indonesia, biaya kuliah di Jerman sangatlah murah. Sebenarnya tidak gratis juga, karena tetap harus membayar sejumlah uang untuk satu semester nya. Tetapi, jumlahnya sangatlah sedikit dan karena itu banyak yang menyebutnya gratis.

Kampus saya (Universitas Passau) hanya menyaratkan uang semester sebesar 84.50EUR atau sekitar 1,4 jutaan (mengikuti kurs saat ini). Dibandingkan di Indonesia, tentu jumlah ini lebih murah (mendengar cerita dari teman-teman dan sanak saudara).

Selain itu, uang semester ini pun sudah mencakup Semesterticket, atau tiket untuk transportasi umum di wilayah tempat kita tinggal. Sehingga untuk naik kendaraan umum, tidak lagi harus membeli tiket transportasi. Cukup hanya dengan menunjukkan kartu mahasiswa saja sebagai tiket kita.

7. Schwarzfahrer
Atau penumpang gelap di kendaraan umum. Pemeriksaan tiket di dalam transportasi umum di Jerman memang jarang dilakukan. Kalaupun dilakukan, si petugas biasanya pun tidak memakai seragam khusus, tetapi terkadang hanya memakai baju biasa layaknya seorang penumpang.

Tapi, jangan coba-coba untuk naik kendaraan umum tanpa tiket. Jika ada pemeriksaan tiket dan kita tidak mempunyai tiket, kita bisa terkena denda sebesar 60EUR karena terhitung sebagai Schwarzfahrer atau penumpang gelap.

8. Zum Verschenken
Jika melewati sebuah rumah atau bangunan dan melihat kotak berisikan beberapa barang-barang layak pakai dan kotak tersebut bertuliskan zum Verschenken, maka artinya barang-barang ini tak lagi diperlukan oleh pemiliknya dan bisa kita ambil kapan saja jika kita membutuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun