Mohon tunggu...
Novida Balqis Fitria Alfiani
Novida Balqis Fitria Alfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kredit Usaha Rakyat di Sistem Demokrasi Bukan Solusi

18 Maret 2019   05:11 Diperbarui: 19 Maret 2019   21:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh : Nurita Sari

Pemerintah berencana untuk memberikan kredit usaha rakyat (KUR) kepada peternak sapi. Hal itu dilakukan untuk membantu perekonomian peternak yang selama ini sulit mendapatkan pinjaman. Tapi benarkah demikian?

Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani KUR untuk peternak sapi diberikan dengan bunga tetap sebesar 7%. Adapun batas pinjaman sebesar Rp 25 juta untuk mikro dan kecil sebesar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. "Tadi dibahas khusus (peternak) sapi potong dan sapi perah. Untuk mikro plafonnya Rp 25 juta dan untuk yang kecil antara Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. Itu bunganya tetap 7%," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Menyelesaikan masalah tanpa masalah nyatanya hanyalah sekedar jargon. Ketika pemerintah saat ini memberi bantuan untuk rakyat dengan jalan riba, maka itu bukanlah solusi. Karena bukan keberkahan yang akan diperoleh melainkan azab yang pedih. Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma , Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah." (HR. Al-Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Imam Adz-Dzahabi mengatakan, hadits ini shahih. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi sebagaimana disebut dalam Shahih At-Targhib wa Tarhib , no. 1859)

Akan tetapi apalah daya, rakyat saat ini terperangkap dalam sistem kapitalisme yang " memaksa" setiap individu untuk bertransaksi riba, mau tidak mau, sedikit banyak, dan sadar maupun tidak. Untuk lepas dari transaksi riba sangatlah sulit, karena semua aktifitas sudah tersistem sesuai rancangan kaum kapitalis yang tidak mengenal halal haram. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Akan datang pada manusia suatu zaman tidak akan tersisa kecuali pemakan riba. Siapa yang tidak makan riba ketika itu, ia bisa memakan debunya." (HR. Ibnu Majah, no. 2278; Abu Daud, no. 3331).

Padahal dosa riba yang paling ringan seperti menzinai ibu kandung sendiri. Sebagaimana hadits dari 'Abdullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling ringan adalah seperti seseorang menzinai ibu kandungnya sendiri ." (HR. Ibnu Majah, no. 2274. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Na'udzubillah tsumma na'udzubillah. Begitulah fakta miris sistem ekonomi kapitalisme yang mencengkram negeri. Hal ini sangat berbanding terbalik ketika Islam diterapkan dalam semua bidang, sehingga masyarakat akan memahami bagaimana sistem ekonomi Islam. Modal merupakan faktor yang penting dalam suatu produksi namun bukan yang terpenting. Tanpa adanya modal produsen tidak akan bisa menghasilkan suatu barang dan jasa. Modal adalah sejumlah kekayaan yang bisa saja berupa asset ataupun intangible asset, yang bisa digunakan untuk menghasilkan kekayaan.

Modal dalam literatur fiqih disebut ra'sul mal yang merujuk pada arti uang dan barang. Modal merupakan kekayaan yang menghasilkan kekayaan lain. Pemilik modal harus berupaya memproduktifkan modalnya. Modal tidak boleh diabaikan, namun wajib menggunakannya dengan baik agar ia terus produktif dan tidak habis digunakan. Seperti yang terdapat pada hadist riwayat Bukhari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun