Mohon tunggu...
Novia Zahro
Novia Zahro Mohon Tunggu... Guru - PIAUD'16

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Problematika Anak Usia 3-6 tahun

8 November 2018   20:47 Diperbarui: 8 November 2018   21:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masa kanak-kanak telah menjadi masa yang begitu unik sehingga sulit untuk kita bayangkan bahwa masa tersebut tidak selalu dianggap berbeda dengan masa dewasa.   Masa kanak-kanak kemungkinan dikenali sebagai fase hidup yang berbeda. Dijelaskan bahwa ada problematika anak usia 3-6 tahun dimana pada masa itu anak menjadi penakut, agresif, pemalu, tempertatrum, eneresis. Untuk lebih jelasnya mari kita simak problematika dibawah ini :


1. Penakut
Rasa takut merupakn salah satu bentuk kecemasan, emosi ini yang sebenarnya normal dialami. Namun demikian jika takut yang dirasakan anak berlebihan akan mengganggu aktifitasnya. Penakut itu diartikan dalam dua artian yaitu phobia spesifik dan phobia sosial.


Fobia spesifik adalah rasa takut yang tidak realistic terhadap stimulasi spesifik seperti; hewan, ketinngian, dan sendirian.
Sedangkan Phobia sosial disebut juga gagguan kecemasan sosial. Ditandai dengan ketakutan yang berlebihan akan adanya penghinaan dan rasa memalukan di dalam berbagai lingkungan sekitarnya


2. Agresif
Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan. anak berusia 2 sampai 6 tahun belajar melakukan hubungan sosial degan orang di luar lingkungan rumah,terutama dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Kerugian itu dapat beruka kerugian psikologis atau keraguan fisik.


3. Pemalu
rasa malu sebagaireaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang timbul pada seseorang akibat adanya penilaian negatif terhadap dirinya. Perasaaan malu menimbulkan keasadaran diri pada anak yang cukup tinggi, terutama kekurangan dirinya karena tida dapat memenuhi harapan orang lain.


4. Temper Tantrum
Anak temper tantrum adalah anak yang marah secara berlebihan. Perilaku ini sering terjadi pada anak usia 4 tahun. Kebiasaan mengamuk akan lebih sering dilakukan bila anak mengetahui bahwa dengan cara ini keinginaan akan dipenuhi.


5. Enuresis (mengompol) dan Encopresis (buang air besar di celana)
Secara biologis, anak usia TK sudah tidak lagi mengompol, karena otot-otot yang mengatur kontraksi urin sudah berkembang secara sempurna, Sedangkan encopresis adalah buang air besar disembarang temapat. Sepert halnya enuresis, pada anak usia TK harusnya hal ini sudah tidak terjadi lagi.
Seharusnya orang tua dapat melakukan penanganan terhadap enuresis dan encopresis baik sebagai penanganan, pelatihan, maupun sebagai terapi bagi anak yang mengalami enuresis dan encopresis.

Agar anak berkembang menjadi kepribadian yang sehat,kita sebagai orang tua harus memperhatikan perkembangan emosi yang dibutuhkan anak usia dini, yang meliputi segala bentuk hubungan yang erat, hangat dan menimbulkan rasa aman serta percaya diri sebagai dasar dari perkembangan selanjutnya, perlu diperhatikan oleh orang tua ataupun guru sejak dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun