Mohon tunggu...
Novia Zahro
Novia Zahro Mohon Tunggu... Guru - PIAUD'16

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bina Perkembangan Kognitif Anak

15 Februari 2018   18:54 Diperbarui: 15 Februari 2018   19:04 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

IBU, masa kanak-kanak adalah masa dimana pertumbuhan dan perkembangan yang penting dalam kehidupan setiap manusia . dan pada periode ini anak sedang belajar menguasai keahlian dan menghadapi tugas-tugas barunya, oleh karena itu ibu perlu memperhatikan sebagai proses perkembangan anak itu berlangsung dalam hidup sikecil pada periode perkembangan kognitif anak, motorik, sensorik, fisik, bahasa, dan emosional anak.

Perkembang kognitif ini mengacu kepada  kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu. Dan anak memiliki cara berpikir berbeda dari orang dewasa . perkembangan kognitif anak usia dini dalam empat tahapan yaitu

  • Tahap sensorimotor  (0-24)
  • Dimana tahapan ini bayi lahir dengan refleksi bawaan dan orongan untuk mengexplorasi dunianya, oleh karena itu pada masa ini kemampuan bayi terbatas pada gerak reflek tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan , sikecil belum dapat mempertimbangkan kebutuhan atau kepentingan orang lain sehingga ia dianggap egosentris. Dan pada usia 18 bulan, sikecil juga sudah mampu mengetahui benda-benda serta fungsinya dan mampu mengenali mana orang asing dan mana orang terdekatnya.
  • Tahap praoperasional  (2-7 tahun)
  • Dimana pada tahapan ini anak mulai dapat menerima rangsangan, tappi masih terbatas akan tetapi si kecil pun sudah masuk kedalam lingkungan sosial. Anak mulai bisa menggunakan operasi mental yang jarang dan secara logika kurang memadai.
  • Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
  • Anak sudah mampu mengklarifikasikan terhadap objek maupun situasi  tertantu. Kemampuan si kecil pun semakin meingkat. Mampu memahami konsep sebab akibat  secara rasional, sehingga sikecil mulai bisa belajar matematika dan membaca. Dan pada tahap ini juga sifat egosentris anak perlahan-lahan menghilang, karena ia sudah mampu melihat suatu masalah atau kejadian dari sudut pandang orang lain.
  • Tahap operasional normal (mulai umur 11 tahun)
  • Diman pada masa ini anak sudah bisa berfikir secara abstrak dan menguasai penalaran. Sikecil dapat menarik kesimpulan dari informasi yang di dapat, sikecil juga mampu melihat kenyataan tidak selalu hitam dan putih, tetapi juga ada gradasi abu-abu diantaranya. Kemampuan i ni sangat penting, ibu, karena akan membantnya melewati masa peralihan dari masa remajanya menuju fase dewasa atau dunia nyatanya.

dan disini ada juga faktor penunjang perkembangan kognitif anak usia dini, terutama  ada dua faktor yaitu :

  • Hereditas/keturunan
  • Dari faktor ini menentukan perkembangan intelektual seorang anak. Dengan kata lain, seorang anak membawa kemungkinan memiliki kemampuan berfikir yang sama dengan orang tuanya, namun potensi tersebut tidak akan berkembanhg bila tidak ada lingkungan yang mendukungnya mampu untuk berkembang
  • Lingkungan
  • Faktor lingkungan mampu mempengaruhi tingkat kognitif atau intelegasi seseorang . faktor lingkungan ini yang paling menunjang perkembangan kognitif anak usia dini adalah keluarga dan sekolah.
  • Keluarga
  • Hubungan antara dan anak penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tua yaitu memfasilitasi  perkembang kognitif anak. Sebaliknya hubungan antara orang tua dan anak tidak sehat bisa membuat anak mengalami kesulitan atau keterlambatan kognitifnya
  • Sekolah
  • Sekolah adalah lembaga formal yang memberi tanggung jawab untuk meningkatan perkembangan anak, termasuk perkembangan berpikir anak. Karen itu tenaga pengajar atau guru disekolah memiliki peranan sangat penting dalam menunjang perkembangan kognitif anak.
  • Selain dua faktor tersebut perkembangan kognitif anak juga turut dipengaruhi usia, jenis kelamin, ras, budaya, dan asupan nutrisi. Kombinasi nutrisi dan stimulasi tepat akan membentuk struktur otak anak. Tanpa dukungan nutrisi yang tepat, sikecil tidak akan dapat menyerap stimulasi secara opimal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun