Mohon tunggu...
Novia Sari Ristianti
Novia Sari Ristianti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PWK FT UNDIP

Novia Sari Ristianti, ST, MT Urban Design Laboratory Department of Urban and Regional Planning Campus, Diponegoro University, Tembalang, Semarang City, Indonesia. Email: novia.sari@live.undip.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ecobrick sebagai Bahan Subtitusi Konstruksi Bernilai Estetis di Kampoeng Loempang Desa Wisata Ngerangan Klaten

1 Juli 2021   18:40 Diperbarui: 1 Juli 2021   18:45 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sampah....sampah....sampah....hmmmm sepertinya masalah klise lingkungan yang selalu menjadi momok bagi suatu kawasan dan masyarakatnya. Sampah terus berproduksi sedangan pembuangan dan pengolahannya masih secara konvensial. Hanya mengandalkan uluran tangan pemerintah untuk mengolahnya. Oleh karena itu, perlu suatu inovasi dalam pengolahan sampah yang mampu memberikan suatu nilai manfaat lebih dan bisa digunakan kembali. Melalui pengolahan sampah sistem 3R walaupun konsep klasik tapi terbukti mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi keberlangsungan lingkungan hidup. Salah satu bentuk implementasi 3R berupa konsep Ecobrick. 

Ecobrick merupakan cara utilisasi sampah-sampah non biological yang diubah menjadi bagian-bagian kecil (brick) lalu dimasukkan ke dalam botol plastik. Dengan Ecobrick, sampah-sampah plastik akan tersimpan dan terjaga di dalam botol sehingga tidak perlu dibakar, menggunung dan tertimbun. Fungsi dari Ecobrick bukan untuk menghancurkan sampah plastik, melainkan untuk memperpanjang usia plastik-plastik tersebut dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna, yang bisa dipergunakan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Ecobrick dapat dipergunakan sebagai furniture rumah tangga seperti meja, kursi, bahkan dinding pembatas. 

Produksi sampah di Kabupaten Klaten mencapai sekitar 160 ton per hari. Hal itu dengan estimasi satu orang menghasilkan 3 ons sampah, dari 1,3 juta total penduduk di Klaten. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya kegiatan implementasi praktik pengolahan sampah 3R melalui Ecobrick dalam peningkatan fungsi estetika di Desa Wisata Kampoeng Loempang Ngerangan Kabupaten Klaten diharapkan menjadi suatu solusi nyata dalam penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah dengan system 3R.

Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Tim Dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Undip Semarang yang berlokasi di Desa Wisata Kampoeng Loempang Ngerangan Kabupaten Klaten dengan manfaatkan dana Hibah RKAT FT Undip Tahun Anggaran 2o21. Desa Wisata Kampoeng Loempang ini diprakarsai oleh Ketua Bumdes Ngerangan yaitu Bapak Gunadi, Spd.I yang sangat giat dalam memberdayakan masyarakat di Kampoeng Loempang untuk memiliki usaha kuliner. Puluhan usaha dengan ciri khas makanan tiwul (olahan singkong) sebagai kuliner utama. berkat kegigihan pak Gunadi maka Kampoeng Loempang dapat maju dengan pesat. kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan edukasi praktik pengolahan sampah 3R melalui Ecobrick dalam peningkatan fungsi estetika. Tim pengabdian ini di ketuai oleh Novia Sari Ristianti, ST, MT beserta tim terdiri dari Dr. Ir. Retno Widjajanti, MT , Dr. Ir. Rina Kurniati, MT serta Ir. Nurini, MT. Tim kami melakukan kegiatan pengabdian dalam empat tahapan kegiatan.

Tahap pertama berupa sosialisasi. pada tahap ini disosialisasikan kepada masyarakat Kampoeng Loempang mengenai bahaya sampah, pengolahan sampah 3R, teknik dan prinsip pembuatan Ecobrick dan hasil pemanfaatan Ecobrick. diharapkan pada sosialisasi ini maka masyakarat dapat memhami pentingnya pembuatan ecobrick dalam mengurangsi sampah dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan subtitusi konstruksi bangunan. 

dokpri
dokpri
Tahap kedua yaitu berupa Bimbingan dimana Ketua Tim Pengabdian mengajarkan  praktek secara langsung mengenai teknik pembuatan ecobrick dan contoh membuat hasil produk ecobricks. Teknik pembuatan ini diajarkan mengenai cara membuat ecobrick dan mengukur kepadatan ecobrick. selain itu, juga dilakukan bimbingan dalam menyusun ecobrick menjadi pengganti batubata untuk konstruksi membuat Gapura dan Kedai Gubug Tiwul di Kampoeng Loempang Desa Ngerangan.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Tahap ketiga yaitu praktek dimana dilakukan pendampingan oleh tim pengabdian dalam membuat dan menyusun Ecobrick menjadi bangunan gapura dan kedai gubug tiwul di Kampoeng Loempang. Teknik menyusun ecobrick yang digunakan berupa Modul Meier Dieleman. Sebelum dilakukan pembuatan gapura dan kedai ecobrick, telah disusun sketsa gambar 3 dimensional gapura dan kedai tersebut oleh tim pengabdian.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
kemudian dilakukan praktek menyusun ecobrick menjadi gapura dan kedai. perekatan dilakukan dengan menggunakan lem kaca tembak. Pada tahap ini masyarakat mempraktekkan menyusun ecobrick pada kerangka gapura dan kedai yang sudah disusun sebelumnya dengan material bambu.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Tahap terakhir berupa Kemandirian dan Habitual dimana dilakukan evaluasi oleh tim pengabdian berupa produk hasil Ecobrick yang sudah digunakan untuk fungsi estetika Kampoeng Loempang yaitu berupa gapura dan gubug tiwul di Kampoeng Loempang. Pada tahap ini masyarakat telah mampu menyelesaikan 1 buah gapura dan 1 buah kedai gubug tiwul dari ecobrick.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Harapan dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat mengedukasi masyarakat dalam pemanfaatan ecobrick sebagai bahan subtitusi elemen bangunan pengganti batu bata. Selain secara lingkungan mampu bermanfaat dalam mereduksi sampah-sampah an organik, juga secara estetika dapat mempercantik lingkungan dan menjadi daya tarik secara visual. besar harapan kami bahwa kegiatan ini bisa terus dilaksanakan warga secara mandiri dan berkelanjutan. Mari kita jaga lingkungan dari sampah dengan memanfaatkan nya sebagai komoditas yang bermanfaat.

TIM PENGABDIAN DOSEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun