Margoyoso, Kabupaten Jepara (19/07/2021) --Pandemi Covid-19 memberi dampak pada banyak sektor, terutama di sektor perekonomian. Banyak UMKM yang terdampak dan berakhir dengan gulung tikar selama pandemic Covid-19, tetapi banyak juga UMKM yang berjuang mati-matian untuk bertahan agar dapat menghidupi keluarga mereka. Oleh karena itu, UMKM harus bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Salah satu caranya yakni dengan mengenali pangsa pasar yang ingin dituju.
Disini saya Novia Rhetania. Mahaiswa jurusan Manajemen, Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN TIM II UNDIP 2021 memiliki program kegiatan tentang penyuluhan pengimplementasian dari pendekatan segmenting, targeting, dan positioning (STP), dengan tujuan agar pelaku usaha dapat mengerucutkan pangsa dan target pasar mereka. Dalam kaitannya dengan hal ini, saya menargetkan sosialisasi kepada salah satu UMKM Catering di Desa Margoyoso yang dalam 1,5 tahun ini mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis. Disini saya ingin membantu membangkitan perekonomian mereka dengan mengubah pangsa pasar mereka yang tadinya hanya menargetkan para tetangga sekarang ingin mengerucutkan pangsa pasar mereka yang membantunya mempromosikan di media sosial.
Pada kegiatan ini saya memberikan edukasi tentang pentingnya menargetkan pangsa pasar yang ingin kita tuju, mulai dari pengenalan akan segmenting, targeting, dan positionng, lalu bagaimana cara mengaplikasikannya, faktor yang menyebabkan kegagalan dari pendekatan SPT ini apa saja, serta bagaimana cara mengerucutkan pangsa pasar kita. Di sini target (Bu Ani, 41 tahun) sangat antusias akan materi yang saya bawakan, daan beliau selalu bertanya jika merasa belum paham.
Setelah saya Bu Ani paham dengan materinya, selanjutnya kami menganalisis calon target konsumen yang ingin dituju, mulai dri menganalisis geografis konsumen, demografis, sikografis, dan kebiasaan dari konsumen. Setelah kita selesai menganalisis calon target pasar, lalu kita berbincang-bincang dan Bu Ani juga bercerita beliau sempat positif Covid-19 dan katanya "waktu bulan mei saya sempat positif mbak, dan tidak ada pesanan catering sama sekali selama 2 minggu, jadi saya tidak ada penghasilan padaha anak saya 2 dan masih bersekolah semua".
Harapannya dengan adanya edukasi dan penyuluhan ini, Bu Ani dapat mempertahankan usaha cateringnya dan berkembang jauh lebih baik lagi.
