Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Fobia pada mantan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Sakit Hati Jangan Dicari, Berhenti Stalking Sosmed Mantan Selagi Masih Waras

6 Mei 2025   16:01 Diperbarui: 7 Mei 2025   07:57 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stalking Sosmed Mantan. (pexels.com)

Katanya, saya fobia sama mantan, tapi kok masih mau bahas-bahas mantan. Eh, tunggu dulu! Ngga ada salahnya dong, buat berbagi pengalaman tentang makhluk yang satu itu.

Teman-teman sadar ngga sih, bahwa sebenarnya sumber konflik dalam batin kita, bisa jadi bersumber pada diri kita sendiri? Bagaimana kita mengelola perasaan, dan menyikapi hubungan yang kenyataannya memang benar-benar sudah kandas. Masih cinta boleh, berharap kembali juga boleh, namun kita harus tetap melihat kenyataan yang ada di depan mata.

Keputusan untuk mengakhiri hubungan bagi sepasang kekasih, pastinya bukan hal yang mudah. Terlebih jika hubungan itu telah cukup lama berlangsung. Tapi, buat apa masih dipertahankan jika hanya sebelah pihak yang ingin bertahan? Ada baiknya untuk saling menghormati keputusan masing-masing. Jika memang yang terbaik adalah mengakhiri hubungan itu, ya.. mau bagamaina lagi?

Sejak putus dengan si dia tahun 2017, di sela kesibukan saya, saya masih sering stalking ke sosmednya hingga sekitar tahun 2020. Mungkin saya terkesan bodoh dan konyol. Hingga suatu ketika, saya menghela nafas panjang setelah melihat beberapa foto baru yang dipostingnya.

Ada rasa tidak terima dan sakit hati yang dalam, saat melihat dia bisa bersenang-senang di luar sana tanpa beban. Sementara, saya masih selalu bersedih karena memikirkan dia.

Tapi beruntungnya, saat itu juga saya bisa mengontrol emosi. Berpikir jernih, berpikir untuk segera bangkit. Saya sadar, apa yang saya lakukan selama ini sudah salah. Saya tidak bisa begini terus. Harusnya, saya berhenti mencari tahu tentang dia lewat media apapun. Mungkin saya tidak akan mengetahui kabarnya jika saya tidak terus-terusan stalking ke sosmednya.

Lalu, apakah saat itu saya benar-benar bisa berhenti dalam sekejap? Tidak. Masih sulit rasanya untuk menahan diri. Sampai akhirnya, di awal 2021, saya mendapati "sesuatu" yang benar-benar membuat saya kapok.

Sejak itu, saya berjanji pada diri sendiri untuk benar-benar berhenti mencari tahu apapun tentang dia. Saya semakin sadar, mengapa selama ini saya harus mencari-cari sakit hati. Saya sendirilah yang sudah menciptakan sakit hati itu sendiri.

Maka selagi kita masih punya akal sehat, berhentilah melakukan hal-hal yang dapat membuat kita sakit sendiri. Bahkan tak hanya itu, stalking mantan tentu tidak baik untuk kesehatan mental. Perlahan tapi pasti, mulailah tinggalkan sosmednya, singkirkan rasa penasaran untuk mengetahui kabarnya. Mau stalking menggunakan akunmu atau akun keduamu, intinya sama saja. Segera tinggalkan kebiasaan itu sebelum kamu menjadi benar-benar gila.

Sikap ini juga berlaku buat kamu yang sedang naksir, atau diam-diam memendam perasaan kepada seseorang. Kamu tidak perlu sampai segitunya stalking ke sosmednya. Berusaha menciptakan komunikasi langsung, bersikap terbuka dan jujur, itulah yang lebih penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun