Telah ku baca suratmu,
yang kau titipkan siang tadi lewat angin yang bertiup mesra,
Ku resapi setiap kata yang kau tulis,
meski butiran debu mencoba menutupinya
Kita sedang saling merindu,
merindu dalam diam yang tak terbatas
Cukup saling merindu dengan bahasa kita,
tentu hanya kita berdua yang mengerti
Janji bertemu setiap malam di dalam mimpi
Diam-diam saling berharap,
menjadi satu selamanya di kehidupan yang lain
kita, 30 Agustus 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Ibu Tiri Bagai Ibu Peri
Baca juga: Kasih Berselimut Dusta
Baca juga: Kasih Berselimut Dusta (2)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!