Mohon tunggu...
Novianti Puspitasari
Novianti Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa dan Guru - Mahasiswa PG PAUD UNS

Gemar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tembok Takwa

13 September 2022   06:36 Diperbarui: 13 September 2022   10:09 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membuat jendela di tembok itu dengan sabar

Melukis tembok itu dengan ikhlas

Membuatnya tembok itu semakin kokoh dengan mengguyurkan air mata di sepertiga malam

Jika bisa kita melewati tembok itu dengan membangun pintu, jendela dan melukisnya. Mengapa kita harus menghancurkan tembok takwa yang sudah terbangun sebelumnya?

Jika kita bisa menjaganya dan menjaga diri dengan membangun ketaatan.

Mengapa kita harus meruntuhkan ketaatan?

Karena tak tahan perasaan kita yang sakit? 

Tak mengapa, sakitnya perasaan itu karena Allah sedang obati luka hati kita

Tak ada luka yang tak perih ketika sedang diobati

Karena cahaya petunjuk Allah sedang menembus hati kita yang gelap akan nafsu

Secinta itu Allah pada kita, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun