Raungan itu berkali-kali
Lalu semperan memipih
Aku berimbas lekas
Mencari tempat yang pantas
Jiwa berlari dengan tergopoh
Ternyata Pautan tak lagi kokoh
Perlahan dera merasuk
Merobek pori-pori kehidupan ku
Luka ini masih basah dan menganga
Tapi belati menggores lagi
Perih..
Nestapa yang kejam dan sengit
Ciptakan sandiwara pahit
Tatkala aku sebagai tokohnya
Mungkin kedamaian hanya belaka
Atau indah hanya dongeng sementara
Walau terengah letih
Aku harus berlari
Melintasi titian rapuh
Dengan secercah asa khidmat
Yang ku titipkan dalam langkah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!