Mohon tunggu...
Novia Maharani
Novia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - PKTJ Tegal

novia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Pancasila sebagai Dasar Rule of Moral

4 Januari 2023   09:55 Diperbarui: 4 Januari 2023   10:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara ilmiah suatu masyarakat, suatu bangsa, suatu negara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing -- masing yang berbeda dengan bangsa atau negara lain yang ada didunia. Hail ini biasa disebut local genius ( kecerdasan/kreativitas local) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan local) bangsa. Hal ini menyebabkan bangsa kita Bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lainnya.

Pancasila yang terdiri dari lima sila yang pada hakekatnya merupakan system filsafat. Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat sisebut sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila yang ada dalam Pancasila. Pancasila secara ontologis terdiri atas susunan raga, jiwa dan kodrat, serta jasmani dan rohani. Selain itu juga manusia sebagai makhluk sosial dan individu, jadi kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribasi dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa.

Kajian epistemologi filsafat pancasila merupakan upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-sila dalam Pancasila maupun isi dari dalil sila-sila Pancasila itu sendiri.

Pancasila bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal, yaitu :

  • Sila pertama pada Pancasila mendasari dan menjiwai keempat sila Iainnya.
  • Sila kedua didasari sila pertama serta mendasari dan menjiwai sila ketiga, keempat, dan kelima.
  • Sila ketiga didasari dan dijiwai sila pertama dan kedua, serta mendasari dan menjiwai sila keempat dan kelima.
  • Sila keempat didasari dan dijiwai sila pertama, kedua, dan ketiga, serta mendasari dan menjiwai sila kelima.
  • Sila kelima didasari dan dijiwai sila pertarna, kedua, ketiga, dan keempat.

Sesuai dengan sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", Episternologi Pancasila mengukui tentang kebenaran Wahyu yang bersifat mutlak. Hal ini merupakan tingkat kebenaran yang tertinggi. Pancasila secara epistemologis harus menjadi dasar moralitas bangsa dalam membangun perkembangan saubs dan teknologi dewasa ini khususnya dibangsa Indonesia.

Aksiologi Pancasila memiliki nilai kajian dalam filsafat yang dipakai untuk merujuk pada ungkapan abstrak yang dapat diartikan sebagai "keberhargaan" (worth) atau "kebaikan" (goodness). Secara aksiologis, Bangsa Indonesia merupakan pendukung dari nilai-nilai Pancasila, karena Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan, dan yang berkeadilan sosial.

Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa Indonesia. Prinsip -- prinsip yang terdapat didalam Pancasila bersumber dari budaya dan pengalaman dari bangsa Indonesia sendiri. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa mengandung nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggu oleh bangsa Indonesia. Pandangan hidup bangsa Indonesia dirumuskan secara padat dalam bentuk kesatuan rangkaian lima sila yang disebut Pancasila. 

Maka dari itu Pancasila ditempatkan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 yang berfungsi sebagai landasan kefilsafatan yang mendasari dan menjiwai penyusunan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang -- Undang Dasar 1945.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun