Mohon tunggu...
Novia Ayya Shofia
Novia Ayya Shofia Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi

Mahasiswi Tadris Biologi IAIN Kudus 2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Respon Masyarakat terhadap Larangan Salat Jumat di Masa Pandemi Covid-19

3 Juni 2020   22:00 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:45 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar BBC.com

Sering kali manusia membangkang terhadap sejumlah aturan Allah ketika mereka dalam keadaan aman dan sehat. Allah perintahkan mereka untuk menutup aurat, mereka nekat mengumbarnya. hingga akhirnya wabah corona memaksa mereka menutup wajah dengan masker .

Bahkan pembatasan kegiatan keagamaan akhir - akhir ini juga menjadi perdebatan masyarakat terkait pelarangan ibadah di Masjid salah satunya pelarangan Shalat Jum'at di Masjid sejak adanya wabah virus corona. Masing - masing orang memiliki argumetnya sendiri terkadang terasa janggal dan di luar kebiasaan. 

Ternyata penutupan kegiatan ibadah tidak efektif dikarenakan masyarakat masih banyak yang mendatangi masjid. Khususnya masjid - masjid yang ada di perkampungan penduduk, tentu lebih tidak efektif dan bisa menimbulkan masalah baru. Ada yang masih tetap menjalankan kegiatan ibadah di masjid dan ada juga yang mematuhi himbauan pemerintah. 

Bagi masyarakat yang memandang dari persepektif yang berbeda, hal ini akan menimbulkan pertanyaan, kenapa tempat ibadah yang justru dikalahkan dibanding tempat berkumpul lain? Kenyataanya kita masih sering melihat banyak tempat hiburan buka seperti pasar, mall serta acara hiburan di televisi yang masih tetap siaran seperti biasa, tetap mengumpulkan orang dan tidak tampak pembatasan apapun. Hal ini harus disikapai dengan tegas agar tidak menimbulkan keributan dan perdebatan antar masyarakat sdangkan tempat ibadah saja dibatasi secara sangat ketat dan tegas. Bukankah negara kita juga mendasarkan fondasi pada ketuhanan? 

Dari sisi ajaran agama orang - orang akan bertanya, kenapa masjid yang seharusnya buat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah malah ditutup sedangkan tempat hiburan lain tidak dipertegaskan layaknya tempat peribadatan?. Bukankah temapat ibadah lebih penting dari tempat huburan yang lain. Lalu kenapa sekarang masjid seperti ingin terlepas tangan? 

Di mata masyarakat awam, masjid dan rumah ibadah lainnya adalah rumah Tuhan, disanalah mereka bisa menemui Tuhan , mengadu, dan berkeluh kesah, seperti selama ini agamawan mengajari mereka mendatangi rumah Tuhan, ke manakah mereka kini harus mengadu? Sementara kegiatan lain masih dikatakan tetap berjalan cukup normal. 

Karena masyarakat yang belum memahiminya masih menganggap remeh virus ini.  Mereka tidak menyadari bahwa wabah covid-19 ini dapat mengancam jiwa karena penyebarannya secara cepat melalui kontak langsung dari manusia ke manusia.

Maka bagi masyarakat awam yang tidak mengetahui jelas menjadikan kesalahfahaman yang mengakibatkan perbedaan pendapat dan masih banyak masyarakat yang salah mengartikan hal tersebut. Masih banyak yang beranggapan hal ini bertentangan dengan ajaran tawakal. 

Masyarakat yang masih memiliki pemikiran seperti itu harus segara diberi pengarahan yang jelas bahwa agama Islam juga memiliki ajaran waspada untuk berhati - hati serta mawas diri. Banyak Al - Qur'an dan Hadits - hadits Nabi yang memerintahkan kita supaya untuk waspada dan mawas diri. Salah satu contohnya, Allah SWT berfirman :

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya : "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam binasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang - orang yang berbuat baik" (Q.S Al - Baqarah: 195)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun