Mohon tunggu...
Novia Kartika
Novia Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Stay Healty and Positive

Halo, saya Novia seorang mental health enthusiast, saya hobi menulis seputaran gaya hidup, kesehatan mental, kritikan sosial dan pendidikan. Visi saya adalah mengedukasi dan memberi pengetahuan pada oranglain mengenai hal-hal yang mungkin tidak bisa didapatkannya secara bebas. Saya adalah orang yang teoritis (sebagian besar orang berkata seperti itu haha) jadi jikalau mungkin artikel saya terkesan bertele-tele mohon maaf sekali, namun saya sangat terbuka dengan kritikan dan sarannya. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sindrom "Burn-out", Si Penghambat Optimalisasi Performa Kerja Seseorang

25 Februari 2018   14:26 Diperbarui: 25 Februari 2018   21:27 2507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: 123rf.com

Perhatikan dan jaga diri anda sendiri, perasaan, gejala-gejala yang muncul, serta pekerjaan anda. Dikatakan oleh Patel (1989) ketika seseorang sudah merasa dirinya mengalami tanda-tanda awal di tahap kedua, mulai lakukan sesuatu sebelum mencapai gejala kronis (tahap ketiga). 

Dan jika sudah mengalaminya maka tidak perlu membuang waktu lagi untuk mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk segera melakukan tindakan kuratif agar tidak semakin parah. Apabila sudah berada pada tahap krisis, maka letakkan semuanya dan ambil langkah cepat untuk mencegah sampainya ke tahap breakdown stage.

Stres dalam bekerja adalah sesuatu hal yang sangat wajar dialami oleh setiap individu bekerja saat ini, mengingat kapasitas dan performa bekerja individu sendiri memang tidak bisa dipaksa untuk selalu konstan dan maksimal setiap saat. 

Sehingga suatu ketika hasil pekerjaan yang anda harapkan misal jauh dari realisasinya itu sah-sah saja terjadi. Selain itu, meskipun stres  itu "wajar terjadi" namun tetap perlu dikelola dengan baik, dengan mampu mengenali tanda-tandanya lebih cepat maka pengelolaan stres yang mampu diusahakan untuk menurunkan stres itu sendiri semakin sederhana. Akhirnya rutinitas pekerjaan tidak terganggu karena kehadiran stres, kreativitas dan produktivitas bekerja pun tetap berada pada level optimal. 

Daftar Pustaka

Patel, Chandra. (1989) The Complete Guide to Stress Management. New York: Plenum Press.

Ryan, R.M. and Deci, E.L. (2001) On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well-being. Annual Review of Psychology, 52, 141-166. doi:10.1146/annurev.psych.52.1.141

Statista.com. (2017). Stress and burnout - Statistics & Facts. Retrieved 02 25, 2018, from Statista-The Statistics Portal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun