Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musim Liburan, Musim Calo

1 Juli 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341126893497418381

[caption id="attachment_198154" align="alignright" width="300" caption="dokumen pribadi saya"][/caption]

Sepertinya budaya bepergian ke luar kota sudah menjadi gaya hidup di kota Balikpapan. Entah karena letak Balikpapan yang merupakan kota kecil dengan terbatasnya beberapa tempat wisata atau mungkin kurangnya fasilitas public. Tapi memang saya akui, di kota yang terkenal dengan produksi minyak, Balikpapan hanya memiliki 3 mall besar. Itupun belum rampung seratus persen, alias mall separuh jadi. Terbayang kan, di saat kita jalan-jalan di dalam mall tapi di luar mall masih terdapat kontruksi bangunan yang belum selesai.

Beberapa hal sempat saya tanyakan kepada rekan dan ibu-ibu bahkan kepada anak-anak baru gede, mengapa mereka lebih memilih berlibur di luar Balikpapan. Selain alas an yang saya sebutkan di atas, karena bagi mereka dengan berlibur keluar Balikpapan merupakan gaya hidup yang membanggakan. Artinya, jika kita berlibur ke luar kota atau ke luar negeri berarti kita mempunyai kemampuan keuangan yang lebih. Bangga dong di pandang orang sebagai kalangan yang mapan financial.

Salah satu sarana transportasi yang vital di Balikpapan adalah transportasi udara, istilahnya pesawat terbang. Di samping penunjang perjalanan wisata, juga berfungsi sebagai penunjang pekerjaan beberapa perusahaan yang ada di sini. Harga dari pesawat sendiri bervariasi, tergantung dari musim yang berlaku.

Sudah bukan rahasia lagi bila musim liburan anak sekolah, pasca puasa, pasca lebaran, lebaran, idul adha, natal dan tahun baru, merupakan musim di mana harga pesawat berada di puncak tertinggi. Ibarat lagu, jadi on the top.

Seperti yang sekarang sedang terjadi, sejak ahkir bulan mei, musim liburan sekolah dan ajaran baru. Banyak penumpang yang sangat kesulitan mencari tiket pesawat. Bagi saya pribadi, hal ini terlihat sangat aneh. Bagaimana tidak aneh, di Balikpapan dalam satu hari terdapat puluhan flight. Jika kita menghitung dengan rumus seperti ini.

1 flight lion jurusan Jakarta, seri pesawat 900-ER kapasitas 213 seat, dalam satu hari memiliki jadwal 9 flight, jika di kalikan maka hasilnya adalah 1.917.

note ; sementara di Balikpapan, terdapat 7 Airlines yang beroperasi.

Hasil dari perkalian tersebut, sudah separuh dari warga Balikpapan terangkut, tapi mengapa harga tiket melambung sangat tinggi. Dan lebih aneh lagi sulitnya mendapat seat. Ketika penumpang pergi ke travel agent, di system agent posisi sudah penuh, namun ketika penumpang langsung ke bandara, posisi seat open.

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi di bidang transportasi terdapat istilah sebutan Calo atau kita perhalus dengan panggilan Pekerja Freelance. Mereka hanya cukup menjalin kerja sama dengan pihak dalam beberapa airlines, agar tiket blok seat yang di pegang bisa lolos counter .Pengertian blok seat di sini adalah, para freelance tersebut, membuat tiket dengan nama "siluman". Atau saya beri gambaran lebih mudah, tiket siluman adalah tiket yang tidak sesuai dengan nama calon penumpang, alias nama yang tercantum berbeda dengan kartu identitas.

Hal tersebut jika di lakukan oleh penumpang awam, jelas tidak akan mungkin lolos dari pemeriksaan counter check-in. Jangankan penumpang awam, saya yang notabene pekerja biro perjalanan pun tidak mungkin bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun