Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ingatan Senja

9 Mei 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393310707354866437

Bila ada yang bertanya, di dunia ini

Manakah tempat paling luas

Untuk merebahkan penat dan lelah

Untuk membaringkan risau mendera

***

Adalah bidang dadanya

Yang hanya seruas rusuk-rusuk kurus ringkih

Namun gemeretak tulangnya

Sanggup getarkan jiwa, tiap mengingatnya

***

Seperti sebuah kebaikan yang mempercayakan amalannya

Kupercayakan mimpiku, jatuh cinta padanya

Seperti seseorangyang sangat jatuh cinta pada senja

Melampaui cintanya pada pisang goreng kegemarannya

***

Jangan membandingkan rinduku yang jatuh berderai

Dengan rintik-rintik hujan yang kerap mendatangi kotanya

Karena sebanyak apapun rintik hujan di kotanya

Tak akan sebanyak rindu yang ku tanam dalam-dalam, di rongga dada

***

Tentang inginku yang selalu ingin bersamanya

Ibarat sebatang pinsil yang telah beberapa kali patah

Namun tak pernah merasa jera untuk menulis

Beribu sajak tentang penatnya menanti dirinya

***

Ingatan tentang candanya

Mengelayut indah di ingatanku

Dan,

Mungkin sebentar lagi hanyut di linangan air mataku

Seperti senja yang terkulai di bibir kalam. Runtuh

***

( 09 May 2015, Djuanda Airport)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun