Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekstrak Cacing Alternatif Sakit Tipus

30 Juni 2012   05:53 Diperbarui: 4 April 2017   18:18 59873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13410304121117263909

[caption id="attachment_197908" align="aligncenter" width="300" caption="Kemasan vermint dan ekstrak cacing yang sudah di kemas dalam bentuk kapsul"][/caption]

Sejak tiga minggu yang lalu, adik saya sakit demam. Suhu tubuhnya naik turun. Demam, normal kemudian demam lagi. Kondisi tersebut sudah di antipasti dengan berobat ke dokter, namun sudah 3 kali berobat kondisi sakitnya tidak mengalami kemajuan. Bahkan terlihat makin parah. Saya sempat bertanya " kok adik saya ga sembuh-sembuh ya."  Jawaban yang saya peroleh benar-benar membuat mata saya melotot " Karena belum waktunya sembuh." untung saja, saya masih bisa mengendalikan emosi ketika mendengar jawaban itu yang menurut saya sangat tidak manusiawi, mengingat saat itu kondisi adik saya sudah sangat payah sekali. Sampai tanpa malu-malu, dia berbaring di kursi ruang tunggu dokter.

Ahkirnya pada hari ke 14, adik saya kembali berobat dengan dokter yang berbeda. Dan di berikan obat baru, selain itu di sarankan untuk cek darah. Malamnya saya temani adik saya untuk cek darah, seperti dugaan saya sebelumnya, melihat dari gejala yang di alami adik saya. Maka adik saya positif terkena tipus. Dokter memberikan resep untuk 3 hari, jika tidak ada perubahan maka adik saya harus di rujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan lebih intensif. Karena menurut dokter yang memeriksa, sakit tipus jika lambat menangani nya akan menjadi komplikasi, semisal pendarahan yang terjadi pada usus, bahkan bisa melubangi usus. Sementara pada organ di luar usus bisa menimbulkan komplikasi pada system peredaran darah, paru, ginjal dan hati. Dan akibat terburuknya adalah menyebabkan kematian. Penjelasan yang menurut saya terdengar seperti suara “Hantu “ membuat saya bergidik.

Sepulang dari dokter, saya telpon orang tua saya di bandung untuk memberi kabar terahkir sakitnya. Atas saran Bapak, saya di suruh membeli ekstrak cacing, karena obat tersebut adalah obat alternative untuk sakit panas dan tipus. Obat tersebut bisa di beli di toko obat dan apotik. Dalam hati, sebenarnya agak ragu, namun saya iya-kan saran bapak.

Karena hari sudah malam, saya berniat membeli nya esok hari. Namun saya menjadi penasaran dengan obat yang di sebutkan tadi. Ahkirnya saya mencoba browsing, mencari tau, obat jenis apa yang di rekomendasikan.

Dan berikut adalah hasil dari beberapa artikel yang saya baca di google.

Vermint adalah obat tradisional dari ekstrak cacing tanah jenis Lumbricus rubellus yang berasal dari Eropa. Jenis lokal, Pheretima aspergillum, yang dikenal dengan nama cacing kalung, banyak digunakan dalam pengobatan tradisional anak negeri untuk menawar demam.

Sebenarnya penggunaan cacing tanah sebagai obat sudah dimulai sejak tahun 4000 SM oleh bangsa Cina. Ia tercatat dalam Bencao Gang Mu sebagai pu shuks yang di kalangan awam disebut naga tanah atau ti lung kam. Khasiat yang disebutkan beragam seperti melancarkan air seni (diuresis), menetralkan bisa gigitan laba-laba, mengobati sakit malaria, membasmi cacing pita, mengobati sakit kuning dengan perut buncit, meredakan demam dan kejang demam dan menyembuhkan stroke.

Di zaman kembali ke alam ini, cacing tanah (earth worm) digunakan sebagai antitrombosis di Korea Selatan, Cina dan Vietnam; bahan makanan di Jepang, Hongaria, Thailand, Filipina dan Amerika Serikat; pertumbuhan kanker di Amerika Serikat; dan makanan obat di berbagai negara Asia Afrika. Di Jepang dikenal vermijuice dan di Eropa, worm burger, worm spagheti, crispy earthworm dan verne de terre. Bahkan sekarang cacing sudah di jadikan bahan dasar pembuatan tata boga, salah satunya adalah di olah menjadi isi pastel atau di jadikan keripik.

Adapun kandungan didalam Lumbricus Rubellus diantaranya:

* Protein dengan tingkat kwalitas 65%-76% sangat bermanfaat dalam rangka memelihara dan membangun sel-sel jaringan fisiologi manusia

* Zat Aktif berupa Enzim terdiri dari :

1. Enzim Lumbrikinase : berguna dalam menstabilkan fungsi darah

2. Enzim Peroxidase & Katalase : Berguna dalam menstabilkan pembuluh-pembuluh dan saraf (degeneratif) manusia

3. Enzim Selulose dan Lignase : berguna dalam menstabilkan fungsi pencernaan manusia

4. Asam Archidonat : berfungsi dalam menstablikan temperatur / suhu tubuh.

Melihat bahan dasarnya yang berupa cacing, tentunya saya harus benar-benar mencari tahu halal atau tidak nya jika adik saya mengkomsumsi obat tersebut.

Dan Alhamdulillah, ternyata obat tersebut halal untuk di komsumsi. Keyakinan ini saya dapat setelah salah seorang teman memberi saya sebuah link untuk mengeceknya.

www.generasimuslim.com

Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: Kep-139/MUI/IV /2000 Tentang Makan Dan Budidaya Cacing Dan Jangkrik.

Dan, setelah beberapa hari adik saya meminum obat tersebut, kondisi-nya semakin membaik. Sudah tidak naik turun panasnya, keluhan mual dan muntahnya hilang, tidur lebih nyenyak dan menurut pengakuan adik saya, tubuhnya merasa lebih bugar. Bahkan rasa sakit di bagian ulu hatinya sudah tidak di rasakan lagi.

Iseng-iseng saya telpon teman yang berprofesi sebagai seorang dokter, dan menceritakan pengobatan yang saya lakukan pada adik saya. Sebagai seorang dokter, saya paham jika pada ahkirnya dia menertawakan saya. Medis dan alternative kadang tidak bisa berjalan secara bersama. hanya dia menyarankan, agar kontrol ke dokter lagi, sekedar memastikan semua sudah dalam kondisi yang stabil.

Sakit bukanlah sesuatu yang bisa kita atur kapan harus datang dan pergi, yang bisa kita lakukan adalah mensyukuri di kala sehat dengan menjaga kesehatan. Hidup seimbang adalah langkah untuk menjaga kondisi badan selalu fit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun