Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debar yang Lebur

31 Mei 2015   20:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14323710171473587517

dari pijaran api

yang membakar sepotong kayu

membumihanguskanya tanpa ampun

dan mengurainya menjadi abu

lalu angin yang

entah sepoi entah badai

menerbangkannya tanpa ampun

kesegala penjuru

hingga abu yang menyerupai debu

berhenti pada titik-titik pemberhentiannya

sebelah utara

sebelah timur

sebelah barat

sebelah selatan

dan seperti api yang berpijar

begitulah kiranya aku inginkanmu

hingga membara tanpa ampun

tanpa jeda

merindukanmu dalam renung

sanggup leburkan angan mimpi

bak burung enggang yang riuh bercicit

hasrat menemuimu ramai bergemuruh

berdentum-dentum

bak riangnya anak pantai

menghentak-hentak

bak rengekan seorang bocah

dan sebagai perindu

mengkhayalkan apapun tentangmu

selalu berakhir dengan debar yang lebur

*Balikpapan, penghujung May 31, 15

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun