Mohon tunggu...
novhelisborty
novhelisborty Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seperti menikmati kopi, hidup ini penuh kepahitan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tentang Kehadiran

18 Januari 2020   10:37 Diperbarui: 18 Januari 2020   10:39 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Strategi.id)

Kamu berdiri di balik pintu.Aku memanggil, kamu diam.
Rasanya hati kita sudah terlampau jauh meminta dipersatukan.
Pada hari-hari berikutnya, aku menunggui mu di balik pintu yang sama.

Kamu tersenyum, lalu berbalik arah.
Ku tanya, "ingin ke mana?"
"Pergi"
"Meninggalkan aku?"
"Memang aku pernah meminta mu hadir?"
Aku tertawa sinis, bodohnya aku.

"Boleh aku bertanya sekali lagi?"
"Apaa?"
"Kamu tidak pernah melihat kehadiran ku selama ini?"
"Hmm. Menurut mu?"
"Seriiusss?"

"Aku tidak pernah meminta kehadiran mu.
Tapi Tuhan yang mengirimkan mu untuk hadir di sisiku."

Aku membuka pintu, padahal matahari baru saja bersinar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun