Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Pisahkan Kami Dua

25 November 2022   15:52 Diperbarui: 25 November 2022   15:56 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
simon foto di tengah kota serui dan jayapura dok Yulianus magai

 

Kematian Demi kematihan Di depan jiwa, mata dan raga Berjatuhan, Keadilan dan Kebenaran hanya menjadi slogan bagi bangsa Ini Tuhan Pisahkan kami dua, Aku ingin bebas Bebas bersama manusia dan alam Yang tersisah.

Suara demi Suara, Bahasa demi Bahasa, Demontrasi Bukan nya tak kami lakukan, Bahkan setiap Malam kami naikan spontan doa pada mu Tuhan. Tuhan Apakah Eangka mencintai kami, kami papua, Jika engkau mencintai kami Kami harus Tahu.Tuhan Pisahkan kami dua.

Di dalam seliput Palsu, Nyamuk Terlatih Berbisik, sibuk, dan siap santap  darah, darah manusia papua. Aku tak mau tiap malam, pagi bahkan siang begini Tuhan Pisahkan kami dua.

Tanah ini milik siapa? Manusia ini milik siapa? Keadilan dan kebenaran ini milik siapa? Aku Aku Butuh di pisahkan agar semua ini jelas, sebenanya milik siapa?

Yulianus magai Jayapu 2020.

Papuana: Gadis Tak Beruntung

Aku Tahu tantang dia, wanita pemlik banyak catatan, Namanya di gantungkan di atas Gedung Tertua, Dia Adalah papuana,  Jhon Pria Idama nya Tolak Papua meminta kembali Korban cinta.

Sasalah satu Judul Puisinya, Aku papua aku tetap Menderita, ayahku membacakan catatan itu, aku masih ingat, Ingat betul, aku menamai papuana,  Gadis tak beruntung.

Surat Korban cintanya di tolak oleh Jhon, pria tanpan asal belanda,  papuana seutunya di berikan  oleh jhon kepada Mas, Joko, pria brewokan asal tanah jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun