Mohon tunggu...
Mikhael Noven Dewandaru
Mikhael Noven Dewandaru Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student Seminary Mertoyudan

Pelajar ilmu padi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bucin

5 April 2022   11:03 Diperbarui: 5 April 2022   11:47 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"DIA NIKUNG SAYA PAK!!!" Ucap Bayu dengan tegas

sambil menunjuk ke arah wajah Tono.

Lalu Tono membalasnya, dengan merintih kesakitan sebab mulutnya yang masih terluka.

"Apa?!! Mana ada, saya hanya menawarkan Dinda pisang  coklat" ujar Tono yang berusaha membela diri.

Tetapi Bayu tetap tidak terima dengan kelakuan Tono yang sampai menyuapi pisang coklat ke Dinda tadi di kantin. Lalu setelah mendengar penjelasan dari mereka berdua yang tak kunjung usai, Pak Andi mengambil kesimpulan bahwa yang bersalah adalah Bayu, karena Bayu tak bisa menahan emosinya. Hukuman yang diberikan kepada bayu adalah skors satu minggu di rumah.

"APA?!!! SELAMA ITU PAK?!" Jerit Bayu yang tidak

terima dengan keputusan Pak Andi.

Lalu Bayu keluar ruangan BK dengan kecewa sambil membanting keras gagang pintu hingga kacanya retak "BUUUKK!", tanpa sepatah katapu dari Pak Andi yang heran dengan anak itu. Keesokan harinya, orangtua Bayu dipanggil menghadap ke sekola untuk mempertanggung jawabkan perilaku Bayu yang melakukan kekerasan, namun orangtuanya tidak kaget karena kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi.

Menjalani masa-masa skorsing di rumah, justru Bayu semakin leluasa untuk mendekati Dinda. Pada saat jam pulang sekolah, Bayu menyempatkan diri untuk menjemput Dinda pulang, kadang Bayu juga pergi mengantarkan martabak ke rumah Dinda, tetapi Dinda selalu menolak dan menghindari Bayu karena kejadian kemarin yang menjadi trauma bagi Dinda, tapi Bayu perlahan mengajak Dinda untuk melupakan peristiwa itu dengan usaha-usaha Bayu. Seminggu masa skors telah berlalu dipakai untuk mendekati Dinda walau tak kunjung membuahkan hasil.

Seminggu telah berlangsung, hukuman Bayu telah usai dan trauma pada Dinda mulai mereda. Dinda juga perlahan semakin terbuka kepada Bayu, sebab usaha-usaha Bayu yang sangat besar selama masa skors ternyata membuah setitik harapan pada hati Dinda. Bayu juga sempat ingin menyerah mengejar Dinda.

"AHHH!!.... Susah kali menaklukan Dinda." Teriak Bayu yang sudah lelah mau dibawa kemana lagi perasaannya dan menganggap semua usahanya sia-sia. Namun dengan usaha puncak terakhirnya, Bayu mengajak Dinda makan ketoprak, sebab itu adalah makanan kesukaannya. Lezatnya bumbu kacang ketoprak yang menari-nari di lidah sambil ditemani penjual ketoprak serta gerobak merah yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun