Mohon tunggu...
Novelin Silalahi
Novelin Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa Studi Pascasarjana, Analisis Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyepi & Ramadhan menjadi Refleksi atas kondisi saat ini

23 Maret 2023   01:55 Diperbarui: 23 Maret 2023   02:22 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi yang begitu hangat saat ini dengan berbagai dinamika, mulai dari pejabat negara hingga pejabat daerah yang menunjukkan gaya hidup mewah dan menunjukkan keanehan dalam jumlah harta kekayaan dengan status jabatan yang diembannya tidak menunjukkan sinkronisasi, hal ini mencuri perhatian dari masyarakat dan lembaga penyidik untuk memeriksanya.

Di tengah peliknya hiruk pikuk negara yang sedang memanas, disusul dengan persiapan negara dalam menyambut pesta demokrasi, persoalan lainnya seperti pembunuhan seorang aparat kepolisian yang diindikasi oleh pimpinannya, pertikaian di Timur Indonesia, dan masih banyak lagi.

Kondisi ini seakan memanaskan dan meresahkan hati dan pikiran.

Harmonisasi Nyepi & Ramadhan hadir dengan keistimewaannya, memberi ketenangan dan kesejukkan tersendiri.

Dua momentum keagamaan ini menyejukkan jiwa dan raga, seakan membasahi naluri yang  sedang kering, rasa dan pikir yang sedang memanas dengan perhatian sekitar yang runyam.

Hari Raya Nyepi yang diilhami oleh Umat Hindu memberi ketenangan kepada kita, refleksi untuk diam sejenak, mengistirahatkan  kesesakan yang sedang terjadi, menuntun kita untuk merenung dan mensyukuri nikmat dan anugerah Tuhan yang begitu luar biasa dalam kehidupan kita, tanpa harus memiliki kerakusan untuk memiliki yang lebih dari seharusnya.

Begitu pula dengan Hari Ramadhan yang juga dimulai tepat pada hari ini, membuatkan belajar akan arti kesabaran, menahan diri untuk tidak menghujat, menahan diri untuk tidak mengingini milik sesama, menahan diri dari amarah dengki caci maki, membuat kita  bersyukur atas kebaikan Tuhan dalam kehidupan ini, memaafkan segala kesalahan, merefleksikan diri untuk mengikhlaskan segala yang telah terjadi baik dan buruk, berhikmat dan penuh dengan kebijaksanaan.

Kedua Hari Besar ini benar benar mendamaikan hati, membuat kita bersyukur, berterimakasih, dan mengajak kita untuk dapat melihat setiap persoalan dari berbagai sudut pandang.

Hari besar ini datang di saat kita sedang tidak baik-baik saja, di saat semua membutuhkan refleksi agar semua bisa mencari solusi terbaiknya masing-masing.

Selamat merayakan hari raya nyepi bagi saudara-saudara yang merayakan, serta selamat menjalani ramadhan bagi saudara-saudara yang menjalani.

Kiranya damai dan berkat Tuhan selalu menyertai kita 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun